Arsitek serta Editor in Chief Arsitag Evan Kriswandi mengatakan, di beberapa tempat, desain untuk menyambut era new normal ini sudah direncanakan.
Bahkan beberapa di antaranya ada yang sudah diterapkan, seperti:
Desain urban
Evan menilai saat ini banyak kota-kota di dunia mulai memikirkan tatanan normal baru, salah satunya adalah Milan.
Kota ini berencana mengubah jalan perkotaan sepanjang 35 kilometer khusus untuk pesepeda dan pejalan kaki.
Alasannya tak lain karena ingin mengurangi polusi serta menarik warga agar aktif dan sehat.
Melansir laman The Guardian, wali kota Milan Marco Granelli mengatakan pemerintah kota telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengurangi penggunaan mobil.
Menurutnya, jika semua orang mengendarai mobil, tidak ada ruang untuk bergerak dan melakukan kegiatan komersial di luar toko.
Selain itu, Granelli juga menyebut, kebijakan ini dilakukan untuk mendukung pengusaha kecil, seperti bar, perajin, dan restoran.
Mencontoh aksi wali kota Milan, Evan mengatakan, hal tersebut juga ia lakukan bersama dengan rekan-rekannya untuk mencipkatan kawasan yang ramah pejalan kaki.
Mereka merancang masterplan beberapa kawasan di Jakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Dia optimistis, rancangan tersebut dapat berdampak positif untuk menghidupkan bisnis kecil di sepanjang jalan.
"Tentunya yang tertata sesuai tempatnya dan protokol kesehatan yang berlaku," ucap Evan menjawab pertanyaan Kompas.com, Senin (8/6/2020).
Desain ruang publik
Tren selanjutnya adalah mendesain ruang publik. Evan memberikan contoh rancangan ruang publik yang didesain oleh HUA HUA Architects dari Republik Ceko.
Ruang publik bernama The Gatro Safe Zone aini dirancang untuk menghidupkan kembali industri kuliner yang sempat mati, sekaligus untuk memanfaatkan ruang publik dengan protokol jaga jarak.
Setiap zona setiap zona aman dilengkapi dengan satu set alat makan dengan tiga kursi yang mengelilingi meja berbentuk bundar. Dalam zona aman yang jelas, orang bisa makan makanan mereka tanpa masker.
Namun begitu berada di luar zona tersebut, mereka diharuskan memakai masker. Konstruksi ruang publik ini dirancang dengan model yang statis dan stabil sehingga tidak mudah dipindah.
Nantinya, saat Covid-19 mereda, ruang publik ini bisa digunakan sebagai perabot publik. Purwarupa ruang publik ini sudag diterapkan di jalan-jalan di Brno di Republik Ceko.
Melansir laman Archdaily, MASS mengembangkan enam strategi yang membantu restoran untuk merespons Covid-19.
Strategi pertama adalah Mengevaluasi protokol keamanan makanan dan sanitasi dengan cara membatasi penyebaran droplet baik melalui permukaan, udara, maupun toilet dan tempat cuci tangan.
Selanjutnya, setiap restoran harus menyediakan zona khusus untuk menyiapkan makanan dari dapur ke pelanggan untuk mengurangi kontak dengan pelanggan.
Kemudian menyediakan ruangan khusus bagi staf untuk mengganti pakaiannya. Ruangan ini harus terpisah dengan ruangan lain yang digunakan untuk menyediakan makanan.
Lalu mengembangkan konfigurasi tempat duduk di dalam restoran. Cara lain adalah dengan memperluas jalan.
Hal ini memerlukan dukungan dari pemerintah setempat untuk menciptakan ruang publik yang aman sehingga dapat memperluas tempat duduk di luar ruangan.
Selain itu menciptakan desain yang aman untuk karyawan. Para tamu dapat dicegah untuk masuk ke dalam ruang makan jika mereka merasa tidak aman atau tidak nyaman.
Melansir laman Archdaily, biro ini menyarankan agar pengelola kantor mempertahankan penjarakkan.
Salah satunya adalah dengan membuat lingkaran dengan radius sekitar 2 meter.
Tempatkan pusat lingkaran di tepi tengah objek stasioner, seperti meja kerja. Lalu duplikasi cara ini untuk semua ruang.
Selain itu buat garis yang bisa digunakan sebagai tanda untuk jaga jarak minimal 2 meter dalam antrean.
https://properti.kompas.com/read/2020/06/09/090000821/unik-dan-menarik-ini-contoh-desain-new-normal