Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengembang Tak Setuju Relaksasi PSBB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menyayangkan wacana relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Totok, PSBB seharusnya terus dilanjutkan karena jumlah korban terinfeksi Covid-19 terus bertambah dan para petugas medis semakin banyak yang gugur saat bertugas.

selain itu, pelonggaran PSBB juga bukan jalan keluar untuk membangkitkan ekonomi Indonesia termasuk di bidang properti.

"Saat ini sebenarnya belum waktunya untuk menghentikan PSBB, atau membuka mal atau tempat hiburan. Karena masih banyak tenaga medis yang menderita, bagaimana dengan nilai morilnya?," tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (19/5/2020). 

Meskipun pada akhirnya nanti PSBB benar-benar dicabut, pihaknya juga tidak akan melakukan aktivitas bisnis massal secara fisik. Termasuk dalam hal pemasaran.

Totok menyoroti salah satu pusat perbelanjaan CBD Ciledug, Tangerang, yang diserbu pengunjung pada Senin (19/5/2020). 

Peristiwa mal diserbu pengunjung bukan kali pertama terjadi di wilayah Kota Tangerang. 

Sebelumnya, pemerintah setempat sempat menutup toko perabot IKEA di Alam Sutera karena membeludaknya pengunjung pada 11 Mei lalu.

Padahal, kerumunan seperti itu dan tidak adanya penerapan physical distancing, dapat menjadi peluang penyebaran Covid-19.

Saat ini Kota Tangerang mencatat ada 294 kasus positif Covid-19, dengan rincian 26 pasien dinyatakan meninggal dunia, 115 dinyatakan sembuh, dan 153 pasien masih dirawat.

Oleh karena itu, protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 perlu diperketat untuk memulihkan Indonesia dari wabah Covid-19.

https://properti.kompas.com/read/2020/05/19/220928921/pengembang-tak-setuju-relaksasi-psbb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke