Hingga saat ini, progres pembangunan fasilitas tersebut mencapai 32 persen. Melalui akun Instagram resminya @KemenPUPR, saat ini tengah dibangun dua gedung bertingkat dua.
Bangunan tersebut berada di Zona B yang terdiri dari fasilitas observasi, isolasi, penampungan, dan karantina. Nantinya, gedung itu dapat menampung 400 tempat tidur dari total rencana 1.000 tempa tidur.
Adapun pembangunan tahap I terdiri dari ruang observasi 350 tempat tidur dan ruang isolasi 30 tempat tidur untuk Intensive Care Unit (ICU) dan 20 tempat tidur bagi non-ICU.
Kemudian di sekitar fasilitas utama terdapat ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, laboratorium.
Ada pula ruang farmasi, dapur, perumahan bagi 100 dokter dan 350 perawat, mess dokter dengan 8 kamar tidur, mess perawat dengan 90 kamar tidur, serta mess petugas dengan 22 kamar tidur.
Kemudian pengerjaan fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, ruang alat kesehatan, isolasi, dan observasi, dan utilitas lainnya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, dipilihnya Pulau Galang sebagailokasi pembangunan fasilitas observasi dan isolasi pengendalian penyakit menular karena mudah diakses melalui laut dan udara.
Hal ini berbeda dengan Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu yang sedianya akan dijadikan lokasi pembangunan. Pulau tersebut dinilai terlalu rentan terhadap perubahan cuaca.
Menurutnya, jika terjadi ombak besar, maka kapal tidak dapat mendarat di pulau itu. Alasan lainnya adalah, sulitnya akses air bersih di Pulau Sebaru.
Sebagai informasi, fasilitas observasi ini sebelumnya merupakan Kamp Vietnam. Selain membangun fasilitas observasi dan isolasi baru, Kementerian PUPR juga merehabilitasi fasilitas eksisting lainnya yang ada di eks Kompleks Kamp Pengungsi Vietnam seluas 80 hektar tersebut.
Di antaranya adalah rumah sakit, dapur, pos keamanan, dan tempat cuci. Bangunan eksisting tersebut secara struktur masih dapat dimanfaatkan karena terbuat dari baja, dan dinding asbes.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/19/180425521/konstruksi-fasilitas-isolasi-corona-di-pulau-galang-capai-32-persen