Dobrak Dominasi Laki-laki, 2 Wanita Arsitek Raih "Pritzker Prize 2020"

Menurut laman Arch2O, Keduanya merupakan arsitek asal Irlandia dan pendiri firma Grafton Architecs yang pernah memenangi penghargaan World Building of The Year pada ajang World Architecture Festival yang diselenggarakan pada tahun 2008.

Penghargaan tersebut diberikan untuk karya Gedung Universitas Bocconi di Milan, Italia.

Selain itu, mereka pun tercatat sebagai peraih penghargaan RIBA untuk karya gedung Universidad de Ingeniería y Tecnología di Lima, Peru dan diganjar Medali Emas Royal 2020.

Lalu pada 2017 mereka ditunjuk sebagai kurator Venice Biennale of Architecture ke-16.

Duo ini telah menghasilkan puluhan bangunan perumahan, komersial dan sipil sejak membuka praktik pada tahun 1978.

Sebagai informasi, kedua perempuan arsitek ini dikenal karena penggunaan bahan kokoh seperti beton dan batu.

Adapun beberapa karyanya antara lain kantor baru untuk Departemen Keuangan Irlandia di Dublin serta Pusat Seni Solstice yang mencolok di kota terdekat, Navan.

"Arsitektur dapat digambarkan sebagai salah satu kegiatan budaya paling kompleks dan penting di planet ini," ujar Farrell.

Penghargaan Pritzker tahun ini dianggap spesial, sebab kemenangan mereka merupakan sesuatu yang langka di dunia arsitektur.

Seperti diketahui, dunia arsitektur erat kaitannya dengan dominasi pria. Bahkan ajang penghargan yang dianggap setara dengan penghargaan Nobel ini pun juga jarang dimenangi oleh arsitek perempuan.

Namun mitos ini dipatahkan setelah mendiang Zaha Hadid mendapatkan penghargaan pada tahun 2004 silam.

Melansir laman CNN, Rabu (4/3/2020), setelah itu, pada tahun 2010 arsitek Kazuyo Sejima mengekor kemenangan Zaha Hadid dengan raihan penghargaan serupa bersama dengan Ryue Nishizawa.

Tak hanya itu, perempuan arsitek lain yang pernah mencicipi penghargaan ini adalah Carme Pigem. Dia memperoleh penghargaan bergengsi ini bersama dengan dua orang rekannya pada tahun 2017.