Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tawaran Menarik, Tinggal di Kota Ini Dikasih Insentif Rp 2 Juta/Bulan

Guna meningkatkan jumlah penduduk, bangunan kosong di daerah tersebut dijual dengan harga sangat miring.

Kesepakatan ini telah mendatangkan banyak turis dan penduduk ke tempat yang sebelumnya ditinggalkan penduduknya.

Namun cara lain ditempuh oleh Teora, sebuah kota kecil di selatan Campania. Melansir laman CNN, kota ini memberikan penawaran berbeda dengan membayar biaya sewa rumah bagi siapa pun yang ingin pindah ke wilayah mereka.

Jika bersedia, kota ini akan memberikan insentif kepada pendatang baru sebesar 150 euro atau sekitar Rp 2juta-Rp 2,24 juta per bulan. Insentif yang diberikan hanya berlaku selama dua tahun.

Selain memberikan insentif, kota ini juga memberikan dana sebesar 5.000 euro atau sekitar Rp 74,72 juta jika para pendatang ingin membeli rumah tersebut.

Cara ini dianggap lebih baik dibandingkan menawarkan rumah kosong dengan harga miring.

Harapan peningkatan populasi

Wali Kota Teora Stefano Farina menuturkan, populasi Teora menurun sejak tahun 1980-an, terutama sejak gempa bumi pada tahun 1980.

Bencana ini menyebabkan kerusakan parah, bahkan kota tidak bisa sepenuhnya pulih sejak kejadian itu.

Bahkan, setiap tahun, hanya ada dua bayi yang lahir jika dibandingkan 20 orang tua yang meninggal.

"Setelah gempa yang mengerikan, banyak anak muda melarikan diri," ucapnya.

Dengan fakta tersebut, Farina berharap untuk membalikkan keadaan. Oleh karenanya, dia berinisiatif mengundang para pendatang untuk hidup di desanya.

Menurutnya, cara tersebut hanya membuat para pendatang memanfaatkan properti yang mereka dapat sebagai rumah liburan. Setelah itu, mereka pergi dan tidak menetap di desa.

"Saya tidak percaya menjual rumah kosong seharga 1 euro, itu tidak mendorong orang untuk tinggal di kota," ujar Farina.

Menurutnya, para pendatang hanya akan berkunjung selama beberapa bulan saja sebagai turis. Dia menganggap, mengundang pendatang saja tidak cukup.

Tetapi, para pendatang yang tiba haruslah telah berkeluarga dan minimal memiliki satu orang anak.

Kehadiran anak-anak muda di kota itu, diharapkan bisa menghidupkan kembali kehidupan di Teora.

Para pendatang juga harus berkomitmen dan mengambil izin tinggal selama minimal tiga tahun.

Farina menambahkan, rumah-rumah yang tersedia semuanya dalam kondisi baik, karena mereka dibangun kembali dari awal setelah gempa.

Kota ini juga menawarkan penghapusan biaya makan sekolah dan pajak untuk layanan lokal.

"Sejauh ini dua keluarga Italia telah menetap dan satu dari Brasil dengan akar Italia. Mereka bahkan membawa kakek-nenek." kata dia.

Tetapi apa yang bisa ditawarkan Teora?

Teora memiliki pemandangan klasik seperti jalanan yang berliku dan menghubungkan berbagai tempat tinggal.

Banyak hunian yang didekorasi dalam nuansa merah, ungu, kuning dan pink, dengan balkon dan teras yang menghadap ke pedesaan sekitarnya.

Ada pula sisa kastil dari abad pertengahan yang memberikan pemandangan layaknya film-film lawas.

Terlepas dari kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi, sebuah amfiteater, air mancur, kincir air, dan gereja kuno dengan altar terbuka masih berdiri tegak.

Bentang alam perbukitan Teora yang hijau juga pernah dihuni oleh orang Samni, suku Italia kuno yang menentang pemerintahan Roma Kuno. Selain itu, banyak rumah yang saat ini tidak dihuni.

https://properti.kompas.com/read/2020/02/23/224701721/tawaran-menarik-tinggal-di-kota-ini-dikasih-insentif-rp-2-juta-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke