Hal ini menyusul longsor yang terjadi di Kampung Hegarmanah RT02/RW04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (11/02) pukul 21.00 WIB.
Longsor ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi dan juga kontur tanah jenuh air di lokasi tersebut.
Ruang Milik Jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang yang terletak sekitar 7 meter dari lokasi longsor juga terdampak kejadian ini, tepatnya di Km 118+600 arah Jakarta.
Selain memasang dolken, pengelola tol juga menyiagakan petugas untuk monitoring dan antisipasi pengamanan, pembersihan saluran drainase, serta memasang rambu-rambu dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian mengatur lalulintas di sekitar lokasi kejadian.
Dengan pengamanan sementara ini, General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Pratomo Bimawan Putra memastikan Jalan Tol Cipularang aman untuk dilalui oleh pengguna jalan.
Namun demikian, menurut Bima, pengamanan jangka menengah dan panjang, Jasa Marga akan melakukan sejumlah perbaikan.
"Kami bersama Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Tim Ahli mengkaji lebih mendalam untuk penanganan secara permanen di sekitar rumija yang berpotensi memengaruhi operasional Jalan Tol Cipularang," tutur Bima, Rau (12/2/2020).
Atas peristiwa longsor tersebut, Jasa Marga memohon maaf dan mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan menaati rambu-rambu, serta memantau kondisi lalu lintas perjalanan.
https://properti.kompas.com/read/2020/02/12/161548721/antisipasi-longsor-tol-cipularang-jasa-marga-pasang-dolken