Komposisinya sekitar 54,97 persen dari total penjualan. Rinciannya, 24,27 persen dikuasai rumah dengan harga serentang Rp 300 juta-Rp 500 juta, dan rumah Rp 500 juta-Rp 1 miliar dengan porsi 30,27 persen.
Direktur Eksekutif Indonesia Property (IPW) Watch Ali Tranghanda menyampaikan hal itu di Jakarta, Senin (13/1/2020).
"Primadona 2020 lebih ke rumah landed dengan harga di bawah Rp 1 miliar," kata Ali di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Kemudian tren penjualan rumah di kisaran harga lebih dari Rp 1 miliar mencapai 10,09 persen.
Sedangkan tren penjualan hunian murah dengan harga di bawah Rp 300 juta sekitar 35,37 persen.
Menurut Ali, penyebab pasar hunian kelas menengah mendominasi penjualan adalah karena pasar kelas menengah atas sudah jenuh.
Sejak tahun 2009, mayoritas pengembang menyasar segmen kelas menengah atas dengan profil konsumen kebanyakan invesntor.
Berbeda dengan profil konsumen kelas menengah yang sebagain besar merupakan end user atau pengguna akhir.
"Semua pengembang masuk kelas Rp 2 miliar-Rp 3 miliar, tapi yang beli investor. Sekarang dengan harga properti yang terlalu tinggi pasarnya bergerak ke end user," ucap Ali.
Kemudian untuk pasar apartemen, yang akan mendominasi adalah kelas bawah dengan rentang harga Rp 300 juta-Rp 500 juta.
Selain itu, pasar kelas bawah masih memiliki potensi besar. Tetapi Ali mengingatkan, segmen ini masih rentan terhadap perubahan kebijakan.
https://properti.kompas.com/read/2020/01/14/210709521/rumah-rp-300-juta-rp-1-miliar-paling-laku