Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Potensi Pemudik Nataru; Asal Daerah hingga Kampung Halaman

Dari total 2.200 responden yang disurvei lewat media terhubung ke internet, seperti WhatsApp sebanyak 88 persen, Instagram sebesar 4 persen, Twitter dengan total 1 persen dan media sosial lainnya sebanyak 4 persen, mayoritas pemudik berasal dari DKI Jakarta dengan jumlah lebih dari 35 persen dan Jawa Barat dengan porsi lebih dari 25 persen.

Sementara pemudik dengan mobil dari Jawa Tengah diketahui berjumlah 10 persen, Jawa Timur lebih dari 5 persen, dan Yogyakarta kurang dari 5 persen.

Sisanya, tersebar di daerah-daerah lain seperti Sumatera Utara, Lampung, Bali, hingga Sulawesi Selatan.

Lalu, masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi pesawat tercatat sebanyak 24 persen dari total jumlah pemudik.

Dari angka ini, bangkitan paling banyak berasal dari ibu kota dengan angka 44 persen. Kemudian disusul oleh Kalimantan Timur sebanyak 9,33 persen, Banten 4,67 persen, dan Jawa Barat sebesar 4 persen.

Sisanya, berasal dari daerah-daerah lain mulai dari Aceh hingga Papua dengan persentase kurang dari 5 persen.

Selanjutnya, perkiraan masyarakat yang akan bepergian dengan moda kereta api tercatat sebesar 15 persen dari total jumlah pemudik.

Adapun rinciannya adalah 60 persen pemudik berasal dari DKI Jakarta, lebih dari 10 persen dari Jawa Barat dan Jawa Timur, dan sisanya berasal dari Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera Selatan.

Lalu untuk bus, perkiraan pergerakan masyarakat yang akan memanfaatkan moda transportasi tersebut sebesar 8 persen.

Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari 30 persen pemudik berasal dari DKI Jakarta, 30 persen dari Jawa Barat, lebih dari 10 persennya berasal dari Jawa Tengah, dan 10 persen masing-masing dari Jawa Timur dan Banten.

Sedangkan sisanya dengan persentase kurang dari 5 persen adalah pemudik dari Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Selatan.

Kemudian jumlah bangkitan masyarakat menggunakan sepeda motor pada masa libur kali ini sejumlah 2 persen dari total pemudik.

Dari perkiraan tersebut, persentase msyarakat yang mudik ke Jawa Barat sebesar lebih dari 35 persen, lalu Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing kurang dari 20 persen.

Selanjutnya, bangkitan pemudik dari Banten dan Nusa Tenggara masing-masing sebanyak lebih dari 5 persen.

Dari survei tersebut, diketahui Jawa Tengah menjadi destinasi pemudik menggunakan mobil dengan persentase 35 persen.

Kemudian diikuti dengan Jawa Timur dan Jawa Barat, masing-masing dengan persentase lebih dari 15 persen.

Sementara sisanya tersebar di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Bali, hingga Sulawesi Utara, masing-masing sebesar kurang dari 5 persen.

Berlanjut dengan moda transportasi pesawat. Tarikan ke Yogyakarta diprediksi memegang porsi paling tinggi yakni sebesar 12,67 persen dan diikuti oleh Sumatera Utara dengan 11,3 persen.

Selain itu, Balitbang juga mencatat jumlah tarikan di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan daerah lain dengan persentase kurang dari 5 persen.

Di sisi lain, Provinsi Jawa Timur mendapatkan porsi terbesar tarikan dengan moda kereta api. Persentasenya sebesar 30 persen, lalu diikuti Jawa Tengah serta Jawa Barat sebesar kurang dari 30 persen dan lebih dari 10 persen.

Setelah itu, destinasi selanjutnya adalah Yogyakarta dengan porsi tarikan sebesar 10 persen. Adapun daerah lain seperti Banten, Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan masing-masing sebanyak kurang dari 10 persen.

Lebih lanjut, pemudik dengan menggunakan bus mayoritas diprediksi menuju Jawa Tengah.

Sedangkan mayoritas masyarakat yang akan bepergian menggunakan sepeda motor diperkirakan menuju ke Jawa Barat dan Jawa Timur.

https://properti.kompas.com/read/2019/12/16/190000721/potensi-pemudik-nataru-asal-daerah-hingga-kampung-halaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke