Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rumah Pertama Pengantin Baru, Beli atau Sewa?

Salah satunya Rumah123 yang memprediksi hanya ada 5 persen kalangan milenial yang bisa memiliki rumah pada tahun 2022.

Ketidakselarasan antara kenaikan harga rumah (17 persen) dengan peningkatan pendapatan Upah Minimum Regional (UMR) 10 persen per tahun menjadi penyebab utamanya.

Kenyataannya, tanpa perlu menunggu tiga tahun mendatang, harga rumah di tengah kota saat ini sudah kelewat tak masuk akal bagi pekerja dengan nilai pendapatan UMR.

Bagi pengantin baru yang berniat untuk tak lagi membebani orang tua dengan tinggal di rumah sendiri, kondisi ini membuat mereka berpikir dua kali untuk segera membeli rumah.

Rumah-rumah yang terletak di pinggiran kota memang lebih terjangkau. Akan tetapi, perbedaan jarak tempuh yang jauh menyebabkan adanya ongkos lain yang perlu ditanggung, seperti biaya transportasi yang lebih besar dan kelelahan fisik dan psikis akibat waktu tempuh yang lebih lama.

Opsi menyewa rumah pun kemudian menjadi alternatif yang layak diperhitungkan.

Selain mengatasi permasalah kondisi finansial pengantin baru yang belum stabil, menyewa properti memiliki keuntungan fleksibilitas.

Bagi pasangan pekerja yang berkantor di pusat kota, lokasi rumah sewa dapat disesuaikan jaraknya dengan lokasi kantor sehingga tidak terlalu jauh.

Pasangan pekerja yang masih menginginkan dinamika dalam berkarir pun lebih cocok untuk menyewa rumah.

Saat berganti pekerjaan, Anda akan lebih leluasa untuk berpindah-pindah tempat tinggal. Sementara dengan membeli rumah, jika tak ingin terpaut jarak tempuh yang terlalu jauh mereka harus rela menyesuaikan pekerjaan dengan lokasi tempat tinggal.

Persoalan lain yang kerap dijadikan bahan pertimbangan membeli rumah adalah faktor kesiapan akan tanggung jawab yang mesti “dipikul” dalam jangka waktu yang lama.

Berbagai program kredit pembelian rumah biasanya berlangsung dalam belasan sampai puluhan tahun, maka dibutuhkan komitmen yang kuat untuk menyelesaikan piutang tersebut.

Berdasarkan faktor kemudahan akses, ketidakstabilan kondisi finansial, dan dorongan gaya hidup yang masih dinamis, pilihan tempat tinggal sementara memang lebih tepat untuk menjadi rumah pertama untuk pasangan pengantin baru.

Harga tanah dan bangunan yang terus naik menandakan nilai investasi yang akan terus bertambah.

Sekalipun Anda tak berhasil menuntaskan cicilan dan memutuskan untuk menjual properti tersebut, nilai jual akan lebih tinggi dibandingkan dengan harga saat membelinya dulu.

Apalagi jika Anda rutin melakukan perawatan atau renovasi untuk menambah nilai estetika.

Permasalahan jarak juga sebenarnya bisa diatasi dengan memilih area perumahan yang ditunjang dengan berbagai infrastruktur, dan transportasi umum yang mudah diakses.

Dengan memiliki rumah sendiri, Anda pun dapat menjadikannya ruang tinggal yang nyaman. Leluasa mendandani interior rumah sesuai dengan keinginan yang mana merupakan kebebasan yang tak akan diperoleh saat tinggal di rumah sewa.

Ketiga hal tersebut sebenarnya menunjukan bahwa membeli rumah juga dapat menjadi opsi yang penting untuk dipertimbangkan pasangan pengantin baru di kemudian hari.

Setiap pilihan baik menyewa maupun membeli rumah memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

Pertimbangan demi pertimbangan memang diperlukan agar tak berujung pada keputusan yang merugikan.

Namun, tak perlu berlama-lama memusingkan pilihan mana yang terbaik. Jika memang ingin segera belajar hidup mandiri, pasangan pengantin baru bisa menentukan pilihan berdasarkan tingkat kemampuan ekonomi pada masa sekarang.

Jika mampu membeli rumah, kenapa juga harus menunda.

 

https://properti.kompas.com/read/2019/06/16/145909721/rumah-pertama-pengantin-baru-beli-atau-sewa

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gianyar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gianyar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jembrana: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jembrana: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perbandingan Rata Atap Baja Ringan dengan Kayu

[POPULER PROPERTI] Perbandingan Rata Atap Baja Ringan dengan Kayu

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tabanan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tabanan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Diskon Pajak, Intiland Gelar Pameran 21 Proyek

Andalkan Diskon Pajak, Intiland Gelar Pameran 21 Proyek

Hunian
Pentingnya Menjaga Tandon Air Tetap Sejuk Saat Musim Kemarau

Pentingnya Menjaga Tandon Air Tetap Sejuk Saat Musim Kemarau

Umum
'Full' Elektronik, Bali Tak Lagi Terbitkan Sertifikat Tanah Model Jadul

"Full" Elektronik, Bali Tak Lagi Terbitkan Sertifikat Tanah Model Jadul

Berita
79 Pelaku Industri Properti Jadi yang Terbaik versi Duo Awards

79 Pelaku Industri Properti Jadi yang Terbaik versi Duo Awards

Berita
Selangkah Lagi, Bali Jadi Pulau Lengkap

Selangkah Lagi, Bali Jadi Pulau Lengkap

Berita
Pemerintah Dapat Pinjaman dari Bank Dunia, Tuntaskan Sertifikasi Tanah

Pemerintah Dapat Pinjaman dari Bank Dunia, Tuntaskan Sertifikasi Tanah

Berita
Genjot Realisasi KPR Non Subsidi, BTN Resmikan 3 Sales Center Baru

Genjot Realisasi KPR Non Subsidi, BTN Resmikan 3 Sales Center Baru

Hunian
Raih Penghargaan, Perumahan Subsidi di Serang Ini Dinilai Punya Kualitas Terbaik

Raih Penghargaan, Perumahan Subsidi di Serang Ini Dinilai Punya Kualitas Terbaik

Perumahan
Terima Kontrak Kedua NICE PIK 2, WSBP Tuntas Memasok 21.948 Spun Pile

Terima Kontrak Kedua NICE PIK 2, WSBP Tuntas Memasok 21.948 Spun Pile

Konstruksi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke