Bahkan, perusahaan yang memproduksi lisensi piranti tersebut, Trimble Solutions, membidik pertumbuhan pendapatan dua digit pada tahun ini.
"Kami targetkan pertumbuhan double digit," kata General Manager Strucuters Division Trimble Solution Corporation Jari Heino dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kompas.com, Senin (4/3/2019).
Country Manager Structures Division Trimble Solutions Representative Office Indonesia, Ajie Pamadaraji menjelaskan, tahun lalu perusahaan mencatat pertumbuhan penjualan hingga 50 persen dibandingkan 2017.
Kendati demikian, ia enggan merinci, besaran pendapatan yang diperoleh dari penjualan lisensi Tekla Structures.
"Concern kami bukan pada berapa juta Euro yang bisa kami dapatkan, tetapi bagaimana cara kami dapat tumbuh. Tahuh lalu kami tumbuh 50 persen, mungkin tahun ini 100 persen," tambah dia.
Sementara itu, Area Director Structures Divison Trimble Solutions SEA Pte Ltd, Thomas Phang menuturkan, Indonesia berada di posisi ketiga setelah China dan India dalam pasar konstruksi.
Karena itu, potensi untuk mendulang pendapatan dari penjualan lisensi Tekla Structures masih cukup besar.
"Ada lebih dari 250 juta populasi penduduk di Indonesia, tentunya mereka memerlukan hunian paling tidak. Ini adalah jumlah yang penting bagi kami," kata Phang.
"Sekarang, bagaimana cara kami membuatnya bekerja lebih cepat serta membangun lebih banyak. Apakah dengan cara konvensional atau teknologi yang bisa mengimprove produktivitas dan mempersingkat waktu," tutur Phang.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/04/230341621/garap-pasar-indonesia-trimble-bidik-kenaikan-pendapatan-100-persen