Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peritel Beken Dunia Ramai-ramai Tutup Lapak

Jaringan toko ritel sepatu Payless Shoesource misalnya, menyatakan bakal menutup 2.500 lapaknya di AS.

Hal ini disebabkan kondisi bangkrut yang dialami peritel tersebut. Penutupan akan dilakukan mulai Maret hingga Mei.

Bahkan The Wall Street Journal melaporkan penutupan ini menjadi likuidasi ritel terbesar dalam hal jumlah.

Dalam sebuah laporan, Payless akan mengajukan bangkrut untuk kedua kalinya. Pada April 2017, Payless mengajukan kebangkrutan dan kemudian menutup 400 tokonya yang dilanjutkan dengan penutupan 500 gerai lagi.

Selain Payless Shoesource, beberapa peritel lain diketahui juga akan menutup sejumlah toko dalam jumlah besar. Sebut saja Sears yang mengumumkan pamit mudur 80 tokonya.

Dilansir dari Retailnews Asia, penutupan tahap kedua ini diharapkan selesai dilakukan pada akhir Maret 2019. Sebelumnya, Sears telah menutup 40 toko.

Pada tahun ini, jaringan ritel fesyen lain, GAP, juga melempar bendera putih sebagai tanda menyerah bagi 230 tokonya selama dua tahun ke depan.

Selain itu, perusahaan ritel ini akan melepas merek lain yang dimiliki, yakni Old Navy.

Selain di New York, perusahaan ritel ini juga akan menutup tokonya yang berada di Liberty Center, Ohio.

Menurut Fortune, dari 1.100 toko, kini perusahaan yang bermarkas di San Francisco, California, tersebut hanya memiliki 775 lapak di seluruh dunia.

Badai ritel juga menerpa merek pakaian dalam premium, Victoria's Secrets. Mengikuti jejak beberapa peritel fesyen lainnya, brand ini dikabarkan akan segera melakukan penutupan 53 tokonya di AS.

Bahkan perusahaan induknya, yakni L Brands diketahui sedang mengalami penurunan pendapatan pada kuartal ini.

Nasib serupa juga menerpa peritel pakaian anak, Gymbore yang akan segera menutup 800 toko. Melansir Business Insider, peritel ini sebelumnya telah mengajukan kebangkrutan dan menutup 400 toko.

Selain beberapa merek di atas, penutupan sejumlah merek pada tahun ini diprediksi akan terus terjadi meski dengan jumlah yang relatif kecil.

Data CoStar menyebutkan, pada 2017 sebanyak lebih dari 9 juta meter persegi ruang ritel telah tutup.

Angka ini meningkat pada tahun berikutnya, mencapai lebih dari 14,3 juta meter persegi. Sedangkan pada tahun ini, jumlah ruang ritel yang ditutup kurang lebih sama dengan tahun lalu.

"Tahun ini kami memprediksi kurang lebih sama di segi ruang ritel," ujar konsultan senior CoStar, Drew Myers.

https://properti.kompas.com/read/2019/03/04/180000421/peritel-beken-dunia-ramai-ramai-tutup-lapak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke