Uji coba telah dilaksanakan selama satu tahun. Pelanggan di Edinburgh dapat menukar furnitur bekas mereka dengan voucher hadiah.
Barang bekas dari pelanggan tersebut diperbarui dan dijual di area khusus. Juni nanti, jaringan bisnis perabot tersebut mengumumkan rencana untuk meluncurkan percobaan ini di Glasgow.
Program serupa sudah ditawarkan di jaringan lain di Jepang dan Spanyol. Menurut situs IKEA Spanyol, konsumen harus mengisi formulir dan melampirkan foto item furnitur IKEA lama yang ingin ditukar.
Kemudian seorang karyawan akan mengevaluasi perabot yang diinginkan lalu memberikan penawaran. Selanjutnya, konsumen harus membawa barang tersebut ke toko.
Nantinya barang bekas itu akan dipajang di tempat khusus dan dijual sesuai dengan harga yang diberikan kepada pembeli pertama.
Sementara di Swiss, peritel furnitur itu akan meluncurkan skema penyewaan barang. Program ini memungkinkan pelanggan untuk menyewa furnitur dari toko. Setelah dikembalikan, perabot tersebut akan diperbaharui dan disewakan kembali.
"Alih-alih membuangnya, kami memperbaruinya sedikit dan kami bisa menjalnya, memperpanjang siklus hidup produk," ujar Chief Executive IKEA, Torbjorn Loof.
Hal ini menunjukkan dedikasi merek furnitur ini pada bisnis sirkular dengan menawarkan skema pembelian dan penjualan kembali.
Lebih lanjut, skema ini juga mampu mencegah banyaknya barang yang dibuang oleh pemilik terdahulu.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/21/213000121/ikea-uji-coba-sistem-pertukaran-barang-bekas