Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Kado Valentine" Itu Urung Diberikan Jasa Marga

Informasi rencana kenaikan ruas tol ini sebelumnya disampaikan Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur dan anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Koentjahjo Pamboedi di Kantor Jasa Marga, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Saat itu, Subakti menyebut, sudah ada Keputusan Menteri PU Nomor 121/KPTS/M/2019 tertanggal 6 Februari 2019 tentang Penyesuaian Tarif Tol tersebut.

Merujuk surat itu, sedianya kenaikan tarif ruas Tol Bandara efektif berlaku pada pukul 00.00.

"Jadi memang penggolongannya tetap lima, tapi kalau lihat penyesuaian yang ada, yaitu keputusan menteri menjadi Golongan I Rp 7.500, Golongan II Rp 10.000, Golongan III Rp 10.000, dan Golongan IV dan V turun," kata Subakti.

Koentjahjo menjelaskan, sebelum keputusan kenaikan tarif diteken, Jasa Marga harus memenuhi standar pelayanan minimum (SPM) yang menjadi syarat kenaikan.

Mulai dari kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, unit pertolongan atau penyelematan dan bantuan pelayanan, lingkungan, hingga tempat istirahat. Masing-masing item memiliki sub item yang berbeda-beda yang juga harus dipenuhi.

"Karena SPM-nya harus dilakukan perbaikan-perbaikan, sedianya dua tahun yang lalu itu Oktober 2016 (sudah naik), seharusnya Oktober 2018 (kembali naik) itu menjadi hak operator Sedyatmo untuk dapat penyesuaian tarif. Namun, setelah perbaikan SPM baru bisa kami realisasikan pada 6 Februari 2019," ujarnya.

Sejauh ini, perbaikan SPM yang telah dilakukan Jasa Marga meliputi aspek layanan transaksi, layanan lalu lintas, dan layanan konstruksi.

Regional Jabodetabekjabar Division Head Reza Febriano menjelaskan, untuk layanan lalu lintas dan konstruksi, perbaikan yang dilakukan antara lain pemeliharaan scrapping filling overlay, pengecatan marka jalan, penyesuaian rambu petunjuk arah, pemeliharaan penerangan, hingga pembersihan gerbang tol.

Adapun untuk layanan transaksi yang telah dioptimalkan seperti penambahan mobile reader, gardu Oblique Approach Booth (OAB), top up tunai di empat titik, juga peningkatan transaksi di GT Kamal 1 yaitu dari tujuh gardu menjadi sembilan gardu.

"Kami juga telah melakukan integrasi tarif tol di GT Kamal 1 dan GT Kamal 3, yang semula hanya mentransaksikan ruas Tol Sedyatmo, kemudian diintegrasikan sehingga bisa dilakukan secara sekaligus transaksi dua ruas, yaitu Tol Sedyatmo dan JORR integrasi," kata Reza.

Sedianya, tarif yang berlaku saat kenaikan terjadi sebagai berikut:

Gol I: Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 7.000.
Gol II: Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 8.500.
Gol III: Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 10.000.
Gol IV: Rp 11.000 dari sebelumnya Rp 12.500.
Gol V: Rp 11.000 dari sebelumnya Rp 15.000.

Adapun penyesuaian tarif di gerbang tol terintegrasi sebagai berikut:

1. Gerbang Tol Kapuk (terintegrasi dengan tarif Jalan Tol Dalam Kota Jakarta)

Gol I: Rp 17.000 dari sebelumnya Rp 16.500.
Gol II: Rp 21.500 dari sebelumnya Rp 20.000.
Gol III: Rp 25.500 dari sebelumnya Rp 25.500.
Gol IV: Rp 30.000 dari sebelumnya Rp 31.500.
Gol V: Rp 34.000 dari sebelumnya Rp 38.000.

2. Gerbang Tol Kamal 1 Integrasi dan Kamal 3 Integrasi (terintegrasi dengan tarif Jalan Tol JORR)

Gol I: Rp 22.500 dari sebelumnya Rp 22.000.
Gol II: Rp 32.500 dari sebelumnya Rp 31.000.
Gol III: Rp 32.500 dari sebelumnya Rp 32.500.
Gol IV: Rp 41.000 dari sebelumnya Rp 42.500.
Gol V: Rp 41.000 dari sebelumnya Rp 45.000.

Namun, Jasa Marga kemudian membatalkan rencana kenaikan tarif ini pada 14 Februari. Alasannya, operator jalan tol ini masih membutuhkan waktu untuk menyosialisasikan rencana ini kepada masyarakat.

"Guna memberikan sosialisasi yang lebih optimal kepada masyarakat, khususnya para pengguna jalan tol, penyesuaian tarif Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo ditunda sampai waktu yang akan diinformasikan kemudian," kata AVP Corporate Communications Jasa Marga, Irra Susiyanti.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/14/090332221/kado-valentine-itu-urung-diberikan-jasa-marga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke