Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembangunan RSS Monas Dikritik, Ini Kata PT MRT Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan receiving sub station (RSS) atau gardu induk untuk proyek Fase 2 MRT di lingkungan Monas dikritik, lantaran berpotensi merusak cagar budaya.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah menjelaskan, ada beberapa hal yang melandasi perseroan pada akhirnya meletakkan gardu induk di tempat tersebut.

Pertama, penempatan gardu tersebut sudah sesuai dengan kajian yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan pada 1986 yang termuat di dalam dokumen Sistem Angkutan Umum Masal (SAUM) Jakarta.

"Jadi, ada pra FS (feasibility study)-nya, FS-nya, untuk jalur trase utara-selatan ya titiknya di situ, di Monas itu," kata Hikmat kepada Kompas.com, Jumat (26/10/2018).

Selain, memanfaatkan ruang terbuka publik jauh lebih hemat dibandingkan bila harus menggunakan lahan milik swasta.

Koordinasi pun telah dilaksanakan antara PT MRT Jakarta dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta komite panel cagar budaya, terkait rencana pembangunan RSS tersebut.

Dari hasil koordinasi, PT MRT Jakarta telah mendapat lampu hijau dengan catatan dapat menjaga estetika yang ada di sekitarnya.

"Sebetulnya yang dimaksud dengan pembangunan RSS Fase 2 itu di bawah tanah. Jadi, secara estetika itu tidak merusak cagar budaya Monas," cetus Hikmat.

"Jadi kalau pun keluar itu, yang di permukaan itu hanya untuk entrance. Semuanya di bawah tanah. Jadi, secara estetika kami paham betul bahwa Monas itu adalah salah satu cagar budaya," terang Hikmat.

Nantinya, RSS tersebut akan berada di seberang Halte Transjakarta Monas. Tepatnya, di dalam area lingkungan Monas yang dekat dengan pos polisi.

Hikmat menambahkan, sejauh ini pihaknya masih menunggu izin dari Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), selaku pengelola areal Monas.

Surat permohonan pun telah dilayangkan melalui Pemprov DKI, lantaran PT MRT Jakarta merupakan BUMD di bawah Pemprov.

Adapun terkait kemungkinan relokasi, menurut Hikmat, sejuah ini belum muncul opsi tersebut.

Selain membutuhkan waktu yang lama, relokasi juga memerlukan kajian FS baru serta biaya yang tidak murah.

Sebelumnya, rencana pembangunan tersebut dikritik arsitek Bambang Eryudhawan. Kritik disampaikan lantaran ada kekhawatiran dapat merusak Monas yang notabene merupakan salah satu cagar budaya.

"Kita dukung pembangunan MRT tetapi kita harus selamatkan Lapangan Merdeka (Monas) dan kita carikan solusi terbaik untuk pengganti stasiun MRT Monas. SOS!," demikian tulis arsitek Bambang Eryudhawan lewat akun Facebook-nya, Jumat (26/10/2018).

https://properti.kompas.com/read/2018/10/26/223000121/pembangunan-rss-monas-dikritik-ini-kata-pt-mrt-jakarta

Terkini Lainnya

Probowangi, Ruas Pamungkas Tol Trans Jawa Bisa Dilintasi 21 Desember

Probowangi, Ruas Pamungkas Tol Trans Jawa Bisa Dilintasi 21 Desember

Berita
Pengembang Harus Buka Sawah Baru Jika Bangun Rumah di Area LSD

Pengembang Harus Buka Sawah Baru Jika Bangun Rumah di Area LSD

Berita
23 Persen Premi Asuransi Non-Jiwa Disumbang dari Bisnis Properti

23 Persen Premi Asuransi Non-Jiwa Disumbang dari Bisnis Properti

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pangkajene Kepulauan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pangkajene Kepulauan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Literasi Asuransi Dalam Negeri Rendah, Indonesia Re Genjot Edukasi hingga Bidik Permodalan Baru

Literasi Asuransi Dalam Negeri Rendah, Indonesia Re Genjot Edukasi hingga Bidik Permodalan Baru

Berita
Mantap 96 Persen, Kondisi Jalan Nasional di Jatim

Mantap 96 Persen, Kondisi Jalan Nasional di Jatim

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bantaeng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bantaeng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buru: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buru: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Maluku Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Maluku Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Ambon: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Ambon: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Hambalang Makin Prospektif, BIG Group Bangun Perumahan Rp 500 Jutaan

Hambalang Makin Prospektif, BIG Group Bangun Perumahan Rp 500 Jutaan

Hunian
MGK Serang Jadi Perumahan Subsidi Terbaik di Indonesia

MGK Serang Jadi Perumahan Subsidi Terbaik di Indonesia

Hunian
[POPULER PROPERTI] Tempat 'Hang Out' Baru di Sawangan Depok

[POPULER PROPERTI] Tempat "Hang Out" Baru di Sawangan Depok

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke