Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unik, Kuil dari Jutaan Botol Bir

Kuil yang diberi nama Wat Pa Maha Chedi Kaew ini menjadi monumen peringatan bagi masyarakat sekitar dan wisatawan akan dampak yang bisa ditimbulkan dari tumpukan barang bekas. 

Kuil yang juga dikenal dengan nama Kuil Jutaan Botol ini merupakan cara unik dari masyarakat setempat dalam mengurangi polusi.

Pada 1984, para biksu di provinsi Sisaket mulai lelah dengan banyaknya sampah yang menggunung, dan membuat tantangan "100 Botol Bir di Dinding".

Mereka kemudian mengajak penduduk sekitar untuk ikut serta dalam gerakan ini. Masyarakat pun antusias dengan menyumbangkan semua botol bir yang tidak terpakai.

Botol-botol tersebut digunakan untuk menghias kuil. Dalam waktu dua tahun, kuil yang dibangun dari botol bir tersebut pun jadi.

Uniknya, rangkaian botol tersebut disusun berurutan. Botol bir Heineken berwarna hijau disusun memanjang dengan rangkaian botol bir berwarna coklat pada bagian atasnya. Susunan tersebut membentuk dinding dengan warna yang menakjubkan.

Di dalam kuil, terlihat botol disusun dengan variasi warna sehingga membentuk dengan pola zigzag.

Lantai kuil juga terbuat dari bagian bawah botol. 

Konstruksi unik ini selain menambah nilai artistik kuil juga menghemat dana pembangunan karena menggunakan bahan bekas sebagai salah satu materialnya.

Selain itu, penggunaan bahan bekas juga membantu mengurangi produksi sampah di wilayah tersebut.

Bagian pagoda juga dihias dengan botol bekas. Bahkan pada dinding di belakang Patung Buddha, juga didandani dengan ribuan tutup botol bekas.

Bahkan tutup botol yang digunakan masih memperlihatkan logo dari produsen minuman tersebut.

Tak hanya kuil saja yang dibangun dari botol bekas, ruang doa, krematorium, tempat tinggal para biksu, hingga kamar mandi wisatawan tak luput dari jangkauan.

https://properti.kompas.com/read/2018/10/10/210000621/unik-kuil-dari-jutaan-botol-bir

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke