JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mal baru di Jakarta diprediksi masih akan terus bertambah. Beberapa di antaranya masih ada yang dalam tahap konstruksi maupun perencanaan.
Hingga kuartal III-2018, luas ruang ritel di Jakarta mencapai 4,65 juta meter persegi. Pertumbuhan ruang ritel cenderung tipis lantaran sejak 2011 pemerintah menerapkan kebijakan moratorium pembangunan mal baru.
Bahkan, pada tiga kuartal pertama tahun ini, tidak ada satu pun pusat perbelanjaan baru yang dibuka.
Sementara pada kuartal IV mendatang, diperkirakan akan ada tambahan sekitar 60.000 meter persegi menyusul rampungnya New Harco Plaza di kawasan Glodok, Jakarta Barat.
Dari riset yang dilakukan Colliers International Indonesia, pada 2019-2020 ada sejumlah mal baru yang akan dibuka dan kini dalam tahap konstruksi.
Misalnya, Holland Village Mall di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dan Shopping Mall at South Gate di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pembukaan kedua mal ini akan menambah pasokan ruang ritel hingga 95.200 meter persegi pada 2019.
Adapun pada 2020, diperkirakan hanya ada satu mal yang diprediksi rampung, yaitu Menara Jakarta Shopping Mall di Kemayoran, Jakarta Pusat, seluas 151.560 meter persegi.
Dua mal berikutnya, yaitu Pondok Indah Mall 3 di kawasan Jakarta Selatan dan Daan Mogot CIty di Jakarta Barat, kini masih tahap perencanaan. Jika pembangunan ini direalisasikan, maka akan ada asupan tambahan ruang ritel mencapai 98.000 meter persegi.
Bila luas ruang ritel pada kuartal IV-2018 hingga 2021 diakumulasikan, maka akan ada tambahan sekitar 400.000 meter persegi.
Sementara bila dijumlahkan dengan ruang ritel yang ada hingga kuartal III-2018, maka luasnya mencapai 5,05 juta meter persegi atau setara 5,05 kilometer persegi.
Jika dibandingkan dengan suatu negara, misalnya Monaco yang luasnya sekitar 2 kilometer persegi, maka luas pusat perbelanjaan di DKI Jakarta pada 2021 setara 2,5 kali luas Monaco.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/05/135616021/pada-2021-luas-mal-di-jakarta-setara-25-kali-monaco