PALU, KOMPAS.com - Penanganan ruas Palu-Parigi yang menjadi jalur lintas penghubung wilayah timur dan barat Sulawesi terus dilakukan pemerintah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini penanganan jalur ini sudah mencapai 70 persen.
Di sepanjang koridor ini terdapat wilayah yang disebut Kebon Kopi, yang sudah sejak lama terkenal selalu terjadi longsor.
"Saat ini, kami sedang menangani dan memperbaiki secara efektif untuk menahan longsoran di tebing-tebing. Kami menggunakan media tanam tumbuhan supaya ada ekologinya," kata Basuki di lokasi, Senin (1/10/2018).
Total panjang jalur Palu-Parigi mencapai 48 kilometer persegi yang terbentang mulai dari Km 19 hingga Km 67. Adapun panjang area Kebon Kopi yang menjadi daerah rawan longsor mencapai 38 kilometer.
Sementara itu, perbaikan yang dilakukan pemerintah di daerah tersebut meliputi empat segmen sepanjang 20 kilometer.
Untuk perbaikan Segmen 1A dan 1B telah dimulai sejak tahun lalu dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Sedangkan perbaikan Segmen 2A dan 2B baru saja ditandatangani kontraknya pada 25 September 2018 dan ditargetkan selesai tahun depan.
"Daya tarik dari ruas Palu-Parigi ini pemandanganannya sangat menarik dan potensial menjadi destinasi wisata. Kalau ini sudah jadi pasti bagus," kata Basuki.
"Kami menangani jalur ini, tujuan utamanya untuk menangani longsoran dari bukit," imbuh dia.
Sementara itu, PPK 09 Tawa Eli-Toboli-Tumora BPJN XIV Sulawesi Tengah, Julian Situmorang, mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 530 miliar untuk menangani daerah tersebut.
Rinciannya, untuk penanganan Segmen 1A menghabiskan anggaran Rp 123 miliar, Segmen 1B Rp 174 miliar, Segmen 2A Rp 111 miliar, dan Segmen 2B Rp 122 miliar.
Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menangani kawasan tersebut. Pertama, dengan cara re-sloping atau memiringkan geometrik lereng dari 70 derajat menjadi 55 derajat. Kemudian dilakukan manajemen drainase lereng agar air yang turun tidak membebani lereng.
Penanganan kedua yaitu geogreed yang bertujuan menahan bebatuan yang jatuh serta geomed yang fungsinya sebagai media tanam untuk mengontrol erosi dan tempat tumbuhnya tumbuhan.
"Juga melakukan geometric alignment horizontal untuk daerah yang tikungannya sempit, sehingga kendaraan lebih nyaman dan mudah untuk melewatinya," kata dia.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/01/192600521/rekonstruksi-dan-penanganan-lereng-jalur-palu-parigi-sudah-70-persen