Pembangunan infrastruktur ini disiapkan untuk mendukung peran Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dengan Bank Dunia (World Bank) di Denpasar, Bali, pada Oktober 2018.
“Underpass ini dibangun bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Denpasar serta mendukung pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia tahun 2018,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulis, Jumat (14/9/2018).
Operasional underpass ini sudah ditunggu oleh masyarakat karena diharapkan mengurangi kemacetan lalu lintas akibat pertemuan kendaraan dari empat arah, yakni dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, serta Denpasar menuju Nusa Dua dan sekitarnya.
Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai memiliki spesifikasi panjang 712 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 5,2 meter.
Desainnya disesuaikan dengan ornamen budaya Bali yang bisa dilihat pada dinding underpass.
Pembangunannya dimulai dari September 2017 dan menelan biaya Rp 168,3 miliar melalui anggaran Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, sedangkan konstruksinya dikerjakan oleh PT Adhi Karya, PT Nindya Karya, dan PT Wira KSO.
Adapun supervisinya diserahkan kepada konsultan PT Wira Widyatama, PT Aria Jasa Reksatama, dan PT Tata Guna Patria (Joint Operation).
Keberadaannya tidak hanya fungsional secara fisik, tetapi juga menambah keindahan Kota Denpasar yang menyatu dengan budaya lokal.
Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan meresmikan Underpass Simpang Tugu bersamaan dengan patung Garuda Wisnu Kencana pada akhir September nanti.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/15/223051821/underpass-simpang-tugu-siap-jelang-pertemuan-tahunan-imf-bank-dunia