JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas nasib Wisma Atlet Kemayoran.
Wiswa yang terdiri atas sepuluh menara tersebut sebelumnya menjadi tempat tinggal sementara bagi para atlet yang bertanding saat Asian Games 2018.
"Saya akan atur pertemuan dengan Kementerian PUPR karena itu aset mereka. Saya tidak ingin memberikan pernyataan sepihak sebelum ada pertemuan koordinatif dengan pemerintah pusat yang memiliki aset tersebut," kata Anies di Jakarta, Selasa (4/9/2018).
"Dengan begitu perencanaan join harapannya, eksekusinya lebih mudah," imbuh dia.
Inasgoc selaku penyelenggara Asian Games sendiri dalam waktu dekat akan menyerahkan pengelolaan Wisma Atlet Kemayoran kepada Pusat Pengelolaan Kawasan (PPK) Kemayoran.
Penyerahan tersebut dilakukan dalam kurun waktu 1-2 minggu ini. Namun, saat kegiatan Asian Paragames yang akan digelar pada Oktober 2018 mendatang, pengelolaan tersebut diserahkan kembali ke Inasgoc.
"Kami serah terima dari Inasgoc kepada PPK Kemayoran lagi. Kita enggak serah terima ke Inasgoc, nanti Inasgoc mendapat dari PPK Kemayoran," kata Direktur Media dan PR Inasgoc Danny Buldansyah.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, sesuai peruntukkan awal, Wisma Atlet Kemayoran akan difungsikan sebagai rumah susun sederhana sewa (rusunawa) setelah seluruh kegiatan olahraga internasional selesai digelar.
Namun, bila ingin digunakan sebagai rusunami, maka perlu diubah terlebih dahulu aturan di dalam Inpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018.
https://properti.kompas.com/read/2018/09/04/182326821/soal-nasib-wisma-atlet-ini-kata-anies-baswedan