KOMPAS.com - Dua peritel besar di Eropa, yaitu Carrefour dan Tesco sepakat meningkatkan angka penjualan di sektor supermarket yang sangat kompetitif.
Raksasa supermarket Perancis dan Inggris itu berharap agar kerja sama yang dijalin bisa dimulai pada Oktober mendatang.
Direktur Eksekutif Tesco Dave Lewis mengatakan, setelah rencana itu diumumkan, diharapkan terjadi peningkatan kualitas rantai bisnis supermarket.
"Kami bisa melayani pelanggan dengan lebih baik, memperbanyak pilihan, serta menambah kualitas dan nilai,” ujar Dave Lewis, seperti dipublikasikan Channelnewsasia.com, Senin (6/8/2018).
Sementara itu, pesaing lainnya di Eropa juga berlomba mengurangi biaya penyediaan barang.
Sebagai contoh, jaringan supermarket terbesar kedua dan ketiga di Inggris, Sainsbury dan Walmart yang dimiliki Asda, juga telah bersepakat untuk bergabung.
Pada Juni lalu, kelompok ritel asal Perancis, yaitu Auchan, Kasino, dan Schiever, menyatakan penggabungan kekuatan dengan peritel Metro asal Jerman.
Selama ini Tesco tercatat mendapatkan keuntungan dan mengalami peningkatan penjualan, sebaliknya Carrefour merugi 861 juta euro atau sekitar Rp 14,3 triliun pada semester pertama 2018.
Kerugian itu membuatnya melakukan program pemotongan biaya dan restrukturisasi untuk mengurangi ketergantungannya pada peritel raksasa.
Angka penjualan yang terus meningkat pada Tesco diharapkan membantu Carrefour dalam upaya menaikkan penjualan barang-barang bermereknya dari yang saat ini sekitar seperempat menjadi sepertiga.
Sementara bagi Tesco, barang-barang merek yang laris dijual sudah mencapai setengah dari stok barang yang ditawarkan.
Namun, kerja sama yang berlangsung tiga tahun itu tidak termasuk penjualan barang kebutuhan sehari-hari, misalnya buah-buahan, sayuran, daging, serta berbagai produk makanan dan minuman.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/06/200000821/dongkrak-penjualan-carrefour-gandeng-tesco