Kendati catatan penjualan sepanjang enam bulan pertama atau Semester I belum mencapai separuhnya atau baru sekitar Rp 1,5 triliun.
"Kami tetap optimistis target akan tercapai, karena masih ada beberapa produk baru di Bandung, Serpong, Bekasi, dan Karawang. Tahun lalu saja dari target Rp 3,5 triliun, kami achieved Rp 3,6 triliun," tutur Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi kepada Kompas.com, Sabtu (4/8/2018).
Adrianto merinci, capaian marketing sales Rp 1,5 triliun tersebut dikontribusi oleh produk hunian sebesar 55 persen, rukan atau komersial 10 persen, kavling siap bangun 16 persen, dan apartemen 19 persen.
Kawasan pengembangan Summarecon Serpong masih menjadi penyumbang terbesar dengan angka 51 persen, menyusul Summarecon Bekasi dengan 25 persen, Summarecon Kelapa Gading 10 persen, Summarecon Bandung 9 persen, dan Summarecon Emerald Karawang dengan 5 persen.
Selain target selalu terpenuhi, menurut Adrianto, alasan lain yang mendasari keyakinan perseroan adalah pasar yang sudah kembali bergerak.
Meski demikian, Adrianto tak menampik, pasar yang bergerak dan dinilainya bagus adalah segmen di bawah Rp 1 miliar.
"Itu karena telah terjadi perubahan komposisi pembeli. Sekarang, pasar dikuasai end user," kata dia.
Karena itu, mengawali paruh kedua tahun ini pengembang yang dirintis oleh Soetjipto Nagaria tersebut melansir produk untuk kelas menengah dengan harga kompetitif.
Satu di antaranya adalah Srimaya Residence. Perumahan yang menempati area 15 hektar di kawasan Narogong, Bekasi, itu diminati 475 calon pembeli.
Padahal, klaster perdana Arkana yang ditawarkan hanya 112 unit dengan patokan harga mulai dari Rp 340 jutaan ukuran lahan 60 meter persegi hingga Rp 550 jutaan berdimensi 70 meter persegi.
Mempertimbangkan antusiasme pasar yang demikian tinggi, Summarecon pun membuka tahap kedua sebanyak 156 unit dari total 268 unit klaster Arkana, serta tahap ketiga yang dibuka dari klaster Baswara yang merupakan klaster kedua Srimaya Residence.
Dengan menggarap segmen menengah ini, strategi Summarecon terbukti jitu. Hanya dalam waktu kurang dari 3 jam, perseroan mampu meraup penjualan sementara Rp 90 miliar dari total 112 unit tahap pertama klaster Arkana.
Meskipun Summarecon mampu meraup penjualan kilat dari Srimaya Residence, namun tak mengubah orientasi mereka untuk menggarap semua segmen.
Akhir tahun ini, pengembang yang sudah berusia 43 tahun ini akan melansir produk baru kelas menengah atas di Summarecon Bekasi, dengan harga serentang Rp 900 juta hingga Rp 1,5 miliar.
Selain fokus pada pengembangan township di Bekasi, Kelapa Gading, Serpong, dan Karawang, Summarecon Agung juga tengah menyiapkan proyek anyar di luar Pulau Jawa, yakni Summarecon Makassar, Sulawesi Selatan.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/04/144922721/dalam-enam-bulan-summarecon-bukukan-penjualan-rp-15-triliun