Jumlah bendungan yang dimiliki Indonesia baru 231 buah. Bila dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat, China dan Jepang, bendungan yang dimiliki Indonesia kalah jauh.
Jepang misalnya, dengan luas wilayah tak lebih dari seperempat wilayah Tanah Air, memiliki 3.000 bendungan. Sementara AS mempunyai 6.100 bendungan dan China 110.000 bendungan.
"Kalau tidak ada air seperti di Kabupaten Dompu ini, yang mau ditanam apa? Di NTB, kita bangun tidak (hanya) satu tetapi lima bendungan baru," kata Presiden dalam keterangan tertulis, Senin (30/7/2018).
Bendungan Tanju dirancang berkapasitas tampung 18 juta meter kubik untuk mengairi irigasi seluas 2.250 hektar sawah.
"Dengan adanya bendungan ini, komoditas pertanian dapat meningkat. Panen yang semula satu kali bisa menjadi tiga kali," imbuh Jokowi.
Adapun dua lainnya yaitu Bendungan Beringin Sila dan Bendungan Meninting konstruksinya baru akan dimulai tahun ini.
"Progres Bendungan Mila sudah 82,3 persen dan ditargetkan rampung Desember 2018," jelas Basuki.
Sejauh ini, NTB sudah memiliki sembilan bendungan yang telah beroperasi, yaitu Bendungan Batujai, Mamak, Pengga, Tiu Kulit, Sumi, Gapit, Batu Bulan, Pelaperado dan Pandan Duri.
"Kami perkirakan di Bulan Februari 2019, level air sudah mencapai ketinggian spill out bendungan, sehingga sudah bisa dialirkan mengairi ke sawah petani,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan luas genangan mencapai 325,2 hektar, Bendungan Tanju bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata air.
Untuk diketahui, dari 65 bendungan yang akan dibangun selama kurun waktu 2015-2019, 49 bendungan diantaranya merupakan bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan.
Sejauh ini, sudah sembilan bendungan yang telah selesai, 34 bendungan dalam tahap pelaksanaan, 14 bendungan akan dimulai tahun ini dan 8 lainnya akan dikerjakan tahun 2019.
https://properti.kompas.com/read/2018/07/30/223000221/bendungan-di-indonesia-kalah-banyak-dibanding-china-dan-amerika