BANDUNG, KOMPAS.com - Arsitek dari Studio Akanoma, Yu Sing menilai, penanganan kampung kumuh di Jakarta secara khusus dan Indonesia secara umum, belum menyentuh ke persoalan dasar yaitu kesejahteraan masyarakat.
Memang, pemerintah pusat memiliki program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) yang digagas untuk mengatasi keberadaan pemukiman kumuh di kota-kota besar di Tanah Air.
Akan tetapi, sejumlah program kerja yang telah dirancang pemerintah belum masuk ke substansi dasar.
"Kalau belum bicara kesejahteraan masyarakat, misalnya, sampah oke dibersihin, sanitasi dibikinin saluran, rumahnya berantakkan dicat dan direnovasi. Ada banyak kriteria tetapi hanya bicara kosmetik. Seolah-olah tidak berantakkan," kata Yu Sing saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (24/7/2018).
"Ketika itu selesai, warga kan tetap miskin. Dan kesejahteraannya tetap berantakkan," imbuh dia.
Berbeda dengan kalangan menengah ke atas, masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah atau miskin dinilai tidak mempunyai kemampuan untuk merawat kampung yang ditinggalinya.
Sementara, masyarakat menengah atas dengan segala uang yang dimiliki memiliki kemampuan untuk membayar jasa perawatan agar lingkungan mereka tetap bersih.
"(Akhirnya setelah ditata) nanti akan kumuh lagi," kata Yu Sing.
https://properti.kompas.com/read/2018/07/28/150845221/penyelesaian-kampung-kumuh-belum-sentuh-persoalan-dasar