Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby mengatakan kebijakan itu akan membuat pasar properti di provinsi yang berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia itu, lebih diminati lagi.
Menurut Bobby, pasar properti di NTT masih didominasi oleh rumah subsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), karena daya beli yang masih tergolong rendah.
"Namun dengan adanya relaksasi ini, rumah subsidi bisa diperoleh dengan down payment (DP) atau uang muka 0 persen. Ini luar biasa. Peminatnya akan bertambah," kata Bobby kepada Kompas.com, Rabu (4/7/2018).
Bobby menyebut, salah satu masalah terbesar konsumen untuk membeli rumah di NTT adanya DP. Sedangkan dari segi angsuran per bulan, masyarakat dinilai sangat mampu. Terutama kelas menengah bawah.
Namun demikian, imbuh dia, jika diharuskan untuk mengumpulkan sejumlah uang yang sangat besar sebagai syarat untuk DP, biaya admin, BPHTB, serta beberapa uang lainnya, masyarakat menengah ke bawah tidak akan mampu.
"Inilah yang menjadi kendala utama," ucap Bpbby.
Dengan adanya kebijakan yang akan berlaku efektif Agustus 2018 ini, Bobby yakin perekonomian di NTT akan bergerak lebih maju, khususnya di sektor properti.
https://properti.kompas.com/read/2018/07/05/210000921/rei-ntt-sambut-positif-pelonggaran-ltv