Tol Tamer Macet, Pemudik Bisa Beli Tiket Kapal di "Rest Area"

Kepadatan itu bisa disebabkan karena beberapa hal, kendaraan yang mengantre, kapal yang tidak kunjung berangkat karena kondisi cuaca, hingga proses jual beli tiket yang bermasalah.

Imbas dari kepadatan volume kendaraan itu pun bisa dirasakan hingga ke gerbang tol Merak.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pengelola Tol Tangerang-Merak (Tamer), PT Marga Mandala Sakti (MMS) bekerja sama dengan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak.

"Nanti ada penjualan tiket. Biasanya ditempatkan di rest area kalau Pelabuhan Merak padat," kata Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandala Sakti (MMS) Sunarto Sastrowiyoto kepada Kompas.com, Kamis (31/5/2018).

Berbeda dengan ruas tol lainnya, menurut dia, kepadatan arus kendaraan di Tol Tamer jarang terlihat di rest area. 

Kepadatan justru terjadi di gerbang tol seperti di Merak atau Cikupa pada saat arus mudik dan balik, atau Serang Barat dan Cilegon Barat saat puncak arus wisata.

Oleh karena itu, ia mengatakan, rest area akhirnya dipilih sebagai lokasi penjualan tiket penyeberangan ke Sumatera.

Sunarto pun berharap, agar kondisi cuaca pada musim mudik lebaran tahun ini cukup baik, sehingga kapal-kapal yang akan melakukan penyeberangan tidak mengalami permasalahan.

"Ramalan BMKG sih enggak. Nanti kita kumpulkan di rest area. Kalau padat, kita ajak istirahat sejenak di rest area," kata dia.

Dilansir dari Antaranews.com, loket tiket tambahan rencananya akan dibuka di rest area KM 43 sebagai buffer zone.

ASDP sendiri memperkirakan tak kurang dari 1,6 juta penumpang akan menyeberang di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat arus mudik. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 1,45 juta penumpang.

Sementara itu, jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang akan menyeberang diperkirakan mencpai 319.261 unit pada tahun ini, atau meningkat bila dibandingkan tahun lalu yang hanya 290.237 unit.

Rencananya ASDP Cabang Merak akan mengoperasikan 35 kapal untuk melayani sekitar 140 perjalanan. Namun, jumlah tersebut bisa saja bertambah dengan menyesuaikan kepadatan arus penumpang.