Toilet ini diharapkan dapat membantu meningkatkan sanitasi bagi orang-orang tanpa akses ke utilitas yang saat ini dialami sekitar 2,5 miliar orang di seluruh dunia.
Seperti namanya, toilet bekerja dengan bantuan membran yang memisahkan limbah padat dari molekul air.
Sistem filtrasi dikatakan sangat efektif sehingga airnya dapat digunakan untuk mencuci tangan.
Sementara limbah padat masuk ke gasifier yang membakarnya untuk menghasilkan listrik, meninggalkan abu yang bisa diletakkan di ladang pupuk.
Listrik digunakan untuk menyalakan sistem penyaringan, yang menggunakan kombinasi gelombang sonik dan pelat bergetar. Ini juga menghasilkan surplus yang dapat membantu untuk mengisi daya ponsel.
Seorang mahasiswa doktoral yang bekerja pada proyek tersebut yakni Jake Larsson, mengatakan, Nano Membrane Toilet adalah sebuah proyek yang dibuat untuk melayani kebutuhan orang-orang di negara berkembang dalam upaya menghentikan penyebaran penyakit besar, ketika sanitasi tidak memadai.
"Ini adalah toilet skala rumah tangga yang memproduksi air bersih dan limbah yang dapat dikelola, bebas patogen, yang dapat dibuang, berdiri sendiri, cukup kecil untuk masuk ke rumah seseorang dan bahkan ada sedikit energi yang tersisa untuk mengisi daya ponsel," terang Larsson.
Penempatan toilet ini juga sangat beragam, imbuh dia. Tidak hanya untuk negara-negara berkembang, tetapi juga berguna untuk negara-negara maju.
Selain itu, toilet juga memungkinkan untuk militer, tempat-tempat terpencil, untuk industri konstruksi atau bahkan untuk yacht.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/23/143601821/canggih-toilet-ini-bisa-mengisi-daya-ponsel