Ikut Tren Zaman "Now", Holcim Jual Semen Lewat Aplikasi Digital

Langkah nyata yang dilakukan yaitu membangun aplikasi digital untuk memasarkan semen yang diproduksi.

Hal ini untuk merespons perkembangan zaman karena saat ini dunia perdagangan masuk era yang serba digital.

Corporate Secretary dan Legal Affairs Director PT Holcim Indonesia Tbk Farida Helianti Sastrosatomo menuturkan, digitalisasi yang dilakukan Holcim Indonesia termasuk dalam pemasaran produk barunya, yaitu PowerMax dan WallMax.

"Bentuknya yaitu kami membangun hubungan dengan kontraktor, ahli bangunan, tukang, dan lain-lain. Semuanya digital dan bisa upload langsung di mobile apps," kata Farida usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Holcim Indonesia Tbk, Kamis (17/5/2018) di Sheraton Grand Hotel Jakarta, Gandaria City, Jakarta Selatan.

Dia menambahkan, pembuatan aplikasi digital itu bertujuan supaya komunikasi dan operasional bisa lebih cepat dan efisien.

"Pada mobile apps itu juga ada loyalty program. Jadi kami beri diferensiasi dan servis ke klien," ujar Helianti.

Menurut dia, penggunaan aplikasi ini tidak ada hubungan dengan efisiensi karyawan. Digitalisasi ini sudah berjalan dalam 2 sampai 3 tahun terakhir.

Adapun produk yang dipasarkan dalam aplikasi itu termasuk dua produk terbaru, yakni PowerMax dan WallMax.

Menurut Direktur Penjualan PT Holcim Indonesia Tbk Surindro Kalbu Adi, penggunaan PowerMax untuk struktur bangunan, sedangkan WallMax untuk tembok.

"PowerMax digunakan khusus untuk struktur yang lebih kuat dan rumah tahan gempa, sedangkan WallMax untuk tembok yang lebih halus dan tidak retak," ungkap Surindro.

Dia mengatakan, Holcim Indonesia memisahkan pemakaian semen ini sesuai tujuannya. Sebab, sebelumnya untuk membuat bangunan menggunakan semen yang sama, baik untuk struktur dan tembok.

"Jadi dengan PowerMax dan WallMax ini masing-masing beda penggunaan. Digunakan untuk yang semestinya," imbuhnya.

Di Indonesia, menurut Surindro, Holcim menjadi produsen semen pertama yang mengeluarkan produk seperti ini.

Saat ini penjualannya baru ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Wilayah itu dipilih sesuai dengan kapasitas produksi. Adapun kapasitas produksinya sekarang antara 500.000-600.000 ton.