Melansir Retail Gazette, Sabtu (12/5/2018), laporan kinerja terbaru Mothercare menunjukkan jebloknya laba sebelum pajak hingga 95 persen.
Untuk periode 2018 hingga Maret lalu, Mothercare hanya mampu mencetak laba sebesar 1 juta Poundsterling.
Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, Mothercare sukses meraup laba senilai 19,7 juta Poundsterling.
Kondisi terjun bebasnya laba menambah pelik bisnis Mothercare.
Sebelumnya, Mothercare mengalami krisis manajerial pada bulan lalu. Chief Executive Mark Newton Jones terdepak dari posisinya dan digantikan oleh David Wood.
David kini mesti berpikir keras memulihkan bisnis Mothercare. Jika tidak, kebangkrutan bukan tak mungkin semakin dekat terjadi.
Saat ini, Mothercare tengah menjalani proses company voluntary arrangement (CVA).
Untuk diketahui, CVA lazim digunakan peritel yang terancam karam untuk mengurangi biaya sewa dengan pemilik pusat belanja.
Jika proses CVA disetujui maka Mothercare bakal kehilangan sepertiga jumlah tokonya di Inggris. Saat ini, mereka memiliki sekitar 140 toko di Negeri Big Ben.
Langkah penyelamatan Mothercare turut dibantu oleh KPMG. Dikabarkan pula peritel itu tengah mencari pinjaman dana kepada HSBC dan Barclays.
"Mothercare benar-benar menghadapi rangkaian tantangan saat ini. Namun, masih ada harapan bagi merek ternama itu," ungkap analis Shore Capital, Clive Black.
Melansir Retail Gazette, Sabtu (12/5/2018), laporan kinerja terbaru Mothercare menunjukkan jebloknya laba sebelum pajak hingga 95 persen.
Untuk periode 2018 hingga Maret lalu, Mothercare hanya mampu mencetak laba sebesar 1 juta Poundsterling.
Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, Mothercare sukses meraup laba senilai 19,7 juta Poundsterling.
Kondisi terjun bebasnya laba menambah pelik bisnis Mothercare.
Sebelumnya, Mothercare mengalami krisis manajerial pada bulan lalu. Chief Executive Mark Newton Jones terdepak dari posisinya dan digantikan oleh David Wood.
David kini mesti berpikir keras memulihkan bisnis Mothercare. Jika tidak, kebangkrutan bukan tak mungkin semakin dekat terjadi.
Saat ini, Mothercare tengah menjalani proses company voluntary arrangement (CVA).
Untuk diketahui, CVA lazim digunakan peritel yang terancam karam untuk mengurangi biaya sewa dengan pemilik pusat belanja.
Jika proses CVA disetujui maka Mothercare bakal kehilangan sepertiga jumlah tokonya di Inggris. Saat ini, mereka memiliki sekitar 140 toko di Negeri Big Ben.
Langkah penyelamatan Mothercare turut dibantu oleh KPMG. Dikabarkan pula peritel itu tengah mencari pinjaman dana kepada HSBC dan Barclays.
"Mothercare benar-benar menghadapi rangkaian tantangan saat ini. Namun, masih ada harapan bagi merek ternama itu," ungkap analis Shore Capital, Clive Black.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/12/210000021/makin-rontok-laba-mothercare-anjlok-95-persen