Program tersebut merupakan kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu demi meningkatkan dunia pariwisata di kawasan Candi Borobudur.
Di Desa Sambeng, Patra Jasa bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), mengerjakan pengerasan jalan tani menjadi jalur bypass penghubung 5 dusun di lereng pegunungan Menoreh itu.
Lima dusun itu adalah Dusun Sambeng 2, Kedungan 1, Kedungan 2, Kedungan 3 dan Dusun Ngaglik Desa Candirejo. Padat karya di wilayah ini melibatkan sekitar 500 warga setempat.
Staf Khusus II Menteri BUMN RI Judith Jubiliana Navarro Dipodiputro mengatakan sangat memperhatikan pembangunan desa, karena desa merupakan landasan ketahanan masyarakat akar rumput, untuk berkehidupan atau sejahtera secara ekonomi.
Menurutnya, aspek penting untuk mewujudkan hal itu adalah pembangungan aksesbilitas desa.
"Aspek penting adalah aksesbilitas, sehingga ekonomi warga lancar, akses pendidikan dan kesehatan lancar, dan tentu sektor wisata karena berada di kawasan Candi Borobudur," jelas Judith, disela-sela kegiatan, di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (21/4/2018).
Adapun di Desa Kembanglimus, lanjutnya, Patra Jasa sudah menjadi BUMN sponsor dalam pembangunan Balkondes. Dukungan itu berlanjut dengan perbaikan jalan menuju objek wisata Gereja Ayam.
"Kami bersama memperbaiki akses bagi wisatawan dari Balkondes Kembanglimus ke Gereja Ayam. Balkondes nantinya menjadi transit point," jelas Judith.
Total panjang jalan yang digarap di Desa Kembanglimus mencapai 1 kilometer, dan 85 meter di antaranya perbaikan. Di desa ini Patra Jasa melibatkan 150 pekerja dari warga setempat.
"Perbaikan jalan sementara pakai beton. Ke depan akan bakai grass blok. Kami targetkan besok, Minggu (22/4/2018), selesai," sebut Judith.
Dia berharap, program ini dapat meningkatkan perekonomian desa, karena keunggulan masing-masing desa akan tereksposes, lalu menarik wisatawan candi Borobudur untuk datang, dan menambah lama tinggal wisatawan di Borobudur.
Judith melihat banyak sekali titik di sekitar candi Borobudur yang memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri.
"Pariwisata adalah produk yang paling mudah. Karena ada budaya, kesenian, makanan yang semuanya sudah diketahui sejak lahir, namun belum intens dan masif di angkat menjadi suatu produk dengan kemasan yang berbeda," bebernya.
Di sisi lain, Padat Karya Tunai membantu warga desa dalam pengelolan dana desa yang digelontorkan pemerintah. Dengan demikian warga desa juga yang nantinya akan menikmati hasil pengelolaan tersebut.
"Pengelolaan dana desa oleh warga sendiri akan lebih hemat, menciptakan lapangan kerja, dan mereka tahu cara mengoptimalkan pembangunan," ucapnya.
Sekretaris PT Patra Jasa Gatot Subagio menambahkan kegiatan ini bertujuan agar dampak keberadaan candi Borobudur dirasakan juga masyarakat yang ada disekitar.
Sebagai BUMN yang dipercaya menjadi pengelola seluruh Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di kawasan Borobudur, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Program ini sebetulnya wujud comunity based tourism, tujuannya untuk mengembangkan ekonomi masyarakat, bahwa dengan hadirnya Candi Borobudur juga bermanfaat ke masyarakat sekitarnya," tutur Gatot.
Gatot memaparkan, sejak 1 Februari 2018, Patra Jasa secara resmi menjadi pengelola Balkondes di 20 desa di kawasangan Candi Borobudur.
Balkondes adalah program yang digagas oleh Kementerian BUMN dengan melibatkan 20 BUMN sponsor membangun Balkondes dan Homestay sebagai bentuk kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat desa.
"Jadi Padat Karya Tunai ini bagian kecil dari rangkaian strategis jangka panjang, bukan hanya di Kembanglimus tapi di seluruh desa di Kecamatan Borobudur. Kami juga melibatkan BUMDes masing-masing desa," imbuhnya.
https://properti.kompas.com/read/2018/04/21/213234321/padat-karya-tunai-cara-patra-jasa-perbaiki-akses-desa-candi-borobudur