Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dalam 2 Tahun, Harga Kavling Reklamasi CitraLand Losari Naik Tajam

Sejak dilansir tak resmi pada medio 2015 lalu, lahan reklamasi garapan joint operation (JO) Ciputra Group dan PT Yasmin Bumi Asri (Ciputra-Yasmin) tersebut mengalami perubahan harga dari sebelumnya Rp 9 juta per meter persegi menjadi Rp 15 juta per meter persegi.

Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi menuturkan, harga kavling kanal akan lebih tinggi jika seluruh area reklamasi CitraLand City Losari rampung dibangun yang dijadwalkan pada Oktober 2018.

"Kavling kanal paling mahal karena kedalamannya bisa sampai 10 atau 15 meter. Dan pemandangannya pun langsung ke laut atau sea view," kata Harun kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2018).

Perubahan harga yang mencapai 66 persen tersebut dimungkinkan seiring progres pengembangan lahan reklamasi tahap pertama Center Point of Indonesia yang sudah selesai 100 persen.

Sementara, proses pemadatan lahan dengan teknologi reklamasi modern sudah berada pada posisi fisik 75 persen.

CitraLand City Losari sendiri merupakan bagian dari pengembangan Center Point of Indonesia dengan luas total 157, 23 hektar. 

Seluas 50 hektar dari proyek dengan rancangan induk (master plan) yang mengadopsi simbol Garuda Raksasa akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (pemprov) Sulawesi Selatan.

"Dengan masa settlement satu tahun, kami pastikan pembangunan properti di atasnya bisa dimulai pada 2019 mendatang," kata Harun.

Untuk membangun lahan reklamasi, Ciputra-Yasmin menggandeng Boskalis International dengan nilai kontrak keseluruhan Rp 3,5 triliun.

Perusahaan serupa juga menangani pekerjaan reklamasi Pluit City milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Harun optimistis, target pekerjaan reklamasi yang membutuhkan 11 juta meter kubik pasir, dapat terealisasi. Hal ini mengingat Boskalis bekerja siang dan malam selama 24 jam.

"Kami sudah bayar mereka Rp 1 triliun," sebut Harun seraya menambahkan, dari penjualan CitraLand City Losari ini, Ciputra Group mengantongi Rp 1,5 triliun. 

Pusat bisnis dan keuangan

Proyek ini digadang-gadang sebagai kawasan pertumbuhan baru untuk menstimulasi, dan mempercepat peningkatan perekonomian, pembangunan kawasan, dan juga mendekonsentrasi pusat bisnis dan keuangan ke Kawasan Timur Indonesia.

Simbol burung Garuda raksasa dalam rancangan induk (master plan) diadopsi sebagai representasi kesiapan Makassar untuk tinggal landas sebagai hub bisnis, industri, dan jasa dengan segala potensi yang dimilikinya, sehingga menjadi kekuatan kedua setelah ibu kota, Jakarta di barat Indonesia.

Rancangan induk tersebut kemudian direvisi, serta disesuaikan dengan batasan teknis, dan dinamika pasar.

"Batasan teknis itu terkait hasil wave study,dan bathymetric study," jelas Harun.

Setelah mengalami penyesuaian dan penyempurnaan yang memakan waktu panjang, kata Harun, didapatlah rancangan induk seperti burung Garuda tersebut.

Harun menambahkan, penyempurnaan rancangan induk dilakukan oleh arsitek dan perancang profesional asal Singapura.

Dalam hal ini, Ciputra-Yasmin menunjuk DP Architects sebagai arsitek sekaligus pembuat rancangan induk CitraLand City Losari.

Harun menghitung, estimasi gross development value (GDV) CPI senilai Rp 30 triliun.

 

 

https://properti.kompas.com/read/2018/03/17/070755521/dalam-2-tahun-harga-kavling-reklamasi-citraland-losari-naik-tajam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke