Selama lebih dari 15 tahun, Ibu Kota Perancis ini merencanakan menanam hutan baru pada dataran di Pierrelaye-Bessancourt, sebuah daerah di luar pinggiran kota.
Meski demikian, rencana tersebut menghadapi tantangan karena banyak pihak memperdebatkan kegunaan lahan tersebut.
Politisi Perancis saat ini tengah aktif mendorong proyek penghijauan kembali tersebut menjadi kenyataan.
Proyek bernama SMAPP tersebut meliputi penanaman pohon dan tumbuhan seluas 1.347 hektar atau lebih dari 15 kali luas Kebun Raya Bogor.
Terletak 29 kilometer dari pusat kota Paris, area tersebut sekarang merupakan daerah tandus, kering, dan tidak digunakan.
Sejak 1896 hingga 1990an, area seluas 350 hektar di kota Paris disemprot dengan limbah residu sebagai pupuk agar menjadi lahan yang subur.
Saat ini, area tersebut malah menjadi tempat pembuangan sampah ilegal bagi para penduduk Paris.
Mulai berpikir soal penghijauan, Paris kali ini akan mentransformasi area ini menjadi hutan lebat. Padahal menanam pohon hingga dewasa membutuhkan waktu 30-50 tahun.
Dari sebuah diagram, hutan ini digambarkan memiliki fitur pendakian, sebuah pusat equestrian, area konservasi, sejumlah lot parkir, dan dek observasi.
Hutan ini akan menciptakan habitat untuk tanaman dan lingkungan alami. Hutan tersebut juga akan membantu emisi gas rumah kaca karena pohon-pohon mengonsumsi karbon dioksida.
Selain itu, area tersebut akan bebas dari kendaraan yang berkontribusi besar terhadap emisi karbon.
Proyek ini merupakan salah satu upaya terbaru Paris guna mengurangi polusi udara di dalam dan sekitar kota.
Dalam beberapa tahun terakhir, Paris telah mencoba membangun lebih banyak ruang hijau yang berorientasi pejalan kaki.
Misalnya, sebuah taman dan parkir mobil baru di sepanjang Sungai Seine dibuka pada musim panas 2016.
https://properti.kompas.com/read/2018/03/05/193000421/paris-bakal-tanam-hutan-seluas-15-kali-kebun-raya-bogor