Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Starbucks Terapkan Gelas Berbayar, Begini Reaksi Publik

Seperti diberitakan sebelumnya, konsumen yang membeli minuman Starbucks dengan gelas plastik atau karton dikenai biaya tambahan sebesar 5 pence (Rp 1.000). Kebijakan itu sudah berjalan di 35 gerai Starbucks di Negeri Ratu Elizabeth.

Langkah tersebut, selain bertujuan memangkas biaya operasional, juga bertujuan mengurangi limbah sampah.

Nantinya, retribusi yang terkumpul bakal disumbangkan kepada lembaga peduli lingkungan Hubbub.

“Kami berharap tambahan biaya membuat konsumen berpikir kembali saat ingin menggunakan gelas plastik atau karton,” ungkap Juru Bicara Starbucks Kawasan Eropa Simon Redfern.

Terkait hal di atas, media Inggris The Independent, Sabtu (3/3/2018), mewartakan opini publik Inggris terhadap kebijakan baru Starbucks.

Secara umum, menurut The Independent, sebagian besar warga Inggris mendukung penerapan biaya tambahan tersebut.

"Saya yakin (kebijakan gelas berbayar) memerlukan beberapa waktu bagi publik untuk menerimanya. Akan tetapi, saya merasa efeknya akan sama dengan kebijakan kantong plastik berbayar di supermarket,” ujar seorang warga Negeri Big Ben.

"Saya pikir itu ide bagus, tetapi harusnya biaya yang dikenakan lebih mahal. Kalau bisa, mencapai 50 pence (Rp 10.000) per gelas,” timpal warga lainnya.

Pelestarian lingkungan

Kuatnya dukungan publik terhadap peritel peduli lingkungan juga tercermin dari survei The Independent sebelumnya. Sebanyak 54 persen warga Inggris setuju dengan pengenaan biaya tambahan untuk mengurangi penggunaan gelas plastik.

Sebagaimana konsep bisnis yang mengemuka dalam beberapa tahun terakhir, peritel memang selayaknya tak hanya mementingkan keuntungan (profit) semata. Namun, mereka juga harus memerhatikan aspek lingkungan (planet) dan manusia (people).

Sebelum Starbucks menerapkan kebijakan gelas berbayar, sejumlah peritel minuman di Inggris telah melakukan hal serupa. Namun, efeknya disebut masih minim. 

"Saya tidak terlalu yakin akan efek gelas berbayar,” cetus seorang warga Inggris lainnya. 

“Saya kira ini (gelas berbayar) hanyalah dalih untuk meraih pendapatan ekstra,” sambung dia.

Bagaimana pun, menurut Peter Goodwin selaku pemerhati skema daur ulang gelas kopi di Inggris, setiap pihak mesti peduli terhadap isu lingkungan.

Baik pemerintah maupun pebisnis, kata Peter.

https://properti.kompas.com/read/2018/03/03/120000721/starbucks-terapkan-gelas-berbayar-begini-reaksi-publik

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke