Kementerian Pembangunan Nasional (MND) merilia data tersebut dan dilansir dilansir Chanel News Asia, Senin (5/2/2018).
Di dalam jawaban tertulis yang diberikan Kementerian atas pertanyaan yang diajukan anggota Parlemen, Ang Mo Kio GRC MP Gan Thiam Poh, MND, menyatakan bahwa 381.000 orang memiliki sebuah hunian privat, sementara 59.000 lainnya memiliki dua.
Sementara, kurang dari 200 orang punya lebih dari 10 hunian yang sama.
MND menambahkan, dari seluruh pemilik hunian privat, 15 persen di antaranya diketahui juga memiliki flat subsidi.
Bagaimana dengan Indonesia?
Sebagai perbandingan dengan negara kita, pada 2015 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kebutuhan rumah atau backlog sebanyak 11,4 juta unit. Jumlah itu turun bila dibandingkan 2010 yang mencapai 13,5 juta.
Data BPS juga menunjukkan bahwa sekitar 82,8 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki rumah sendiri, sementara sisanya 17,2 persen masih menyewa, tinggal bersama orangtua, dan bahkan belum memiliki rumah.
Angka tersebut menjadi acuan Badan Layanan Umum (BLU) untuk menganalisis Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga menghasilkan pengurangan angka backlog rumah menjadi 11,4 juta pada 2015.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/05/200000521/membandingkan-kepemilikan-rumah-singapura-dan-indonesia