Pemrograman ruang di dalam resor ini terdiri dari vila dengan dua sampai tiga kamar tidur.
Sesuai dengan namanya, The Santai didesain sedemikian rupa sehingga para tamu bisa menikmati vila dengan segala fasilitas yang disediakan.
Sebut saja kolam renang pribadi, ruang tamu, pantry, dan restoran di area umum untuk memudahkan tamu agar lebih rileks.
The Santai memiliki karakter antara arsitektur tradisional dan modern Bali. Material bangunan yang digunakan semuanya alami, mulai dari batu kerobokan, kayu ulin, hingga atap sirap.
Area resepsionis, lobi, restoran, dan area parkir diarsir di bawah satu atap yang berkesinambungan. Menghampar di atas lobi lantai dua dan berakhir dengan tinggi hanya 80 cm dari tanah.
Dengan demikian, bentuk atap dari keseluruhan bangunan memberikan keharmonisan terhadap lingkungan karena menyatu dengan alam sekitarnya.
Keunikan lain ada pada ruang restoran yang "terbenam" ke dalam tanah, sehingga atap tadi terkesan lebih tinggi.
Selain itu, area lobi terdiri dari serangkaian kolom yang diukir dalam bahasa Sanskerta. Setiap kolom diukir dengan kata "santai", "tenang", dan "damai".
Lobi dan area umum menggunakan udara alami tanpa pendingin ruangan. Partisi kayu disusun sedemikian rupa untuk memberi perlindungan terhadap hujan dan sinar matahari, namun pada saat bersamaan menyoroti karakter alami dan tradisional.
Selain itu, teras dengan sungai buatan dan gazebo, mengikuti kontur yang ada memperkuat kesan daerah pedesaan Bali.
Keberadaan The Santai sebagai salah satu obyek wisata memberikan kontribusi positif bagi Bali pada umumnya untuk mendukung sektor pariwisata.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/22/125252221/resor-di-bali-ini-dirancang-harmonis-dan-ramah-lingkungan