Peresmian itu dilakukan langsung oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Marina One, yang mencakup 1,88 juta kaki persegi ruang kantor, terdiri dari dua menara.
Kedua menara itu memiliki jembatan penghubung pada lantai 28 dan 29. Kantor di masing-masing dua lantai tersebut membentang sepanjang 170 meter dan mampu menampung hingga 2.000 orang.
Melansir Channel News Asia, pembangunan gedung itu merupakan hasil kesepakatan pertukaran lahan antara pemerintah Singapura dan Malaysia pada 2010 silam.
Sebanyak 3 bidang tanah yang sebelumnya digunakan oleh Kereta Api Malaya, bersama dengan 3 bidang tanah di Bukit Timah, ditukar dengan 4 bidang tanah di Marina South serta di Ophir-Rochor.
Untuk proses konstruksi, pemerintah Singapura dan Malaysia membentuk perusahaan bersama M+S pada 2011. Khazanah Nasional memiliki 60 persen saham M+S, sementara Temasek Holdings memiliki 40 persen saham.
Adapun proses konstruksi perkantoran elit Marina One dimulai pada 2013 lalu.
Pihak M+S mengklaim gedung mewah di pusat niaga Negeri Singa itu sebagai perkantoran Grade-A terbesar di Asia.
Chairman M+S Azman Yahya dan CEO M+S Kemmy Tan mengatakan dalam jumpa pers sebelum peluncuran, sebesar 70 persen area perkantoran tersebut telah berhasil tersewa.
Beberapa penghuninya adalah perusahaan tersohor dunia, seperti Facebook, Prudential, Chevron, Mastercard, dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
Menurut Tan, ada kecenderungan perusahaan teknologi dan lembaga keuangan terus memperluas ruang kantor yang mereka sewa.
Tarif sewa untuk kedua industri itu juga semakin merangkak naik seiring permintaan pasar.
https://properti.kompas.com/read/2018/01/16/113000321/kongsi-singapura-malaysia-luncurkan-perkantoran-elit-marina-one