JAKARTA, KompasProperti - Sejumlah pembangunan proyek infrastruktur, tengah digenjot pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selain pelabuhan yang menjadi akses tol laut, pemerintah juga berencana membangun sejumlah bandar udara.
Menurut Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Lea Aviliani Aziz, pembangunan infrastruktur diyakini akan mendorong pertumbuhan sektor industri kreatif, khususnya desain interior dan furnitur.
"Dampak ekonominya pasti akan luar biasa. Tentu efek terhadap interior akan cukup besar," kata Lea saat pembukaan Index Mozaik Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/10/2017).
Perhatian pemerintah terhadap industri kreatif dalam beberapa waktu terakhir, menurut dia, sudah cukup baik. Lahirnya Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf pada tahun 2015, dianggap menjadi indikatornya.
"Kalau kita lihat Indonesia ini, interior sudah dipandang tidak sebelah mata. Dan sumber daya interior ini adalah salah satu yang terbaik," kata dia.
Selain pembangunan infrastruktur, rencana pemerintah untuk mengembangkan sepuluh destinasi wisata baru prioritas setara Bali, juga dinilai mampu mendorong industri kreatif.
Kesepuluh itu yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara dan Pulau Morotai di Maluku Utara.
Kemudian, Kepulauan Seribu di Jakarta, Tanjung Lesung di Banten, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
"Dengan pembangunan itu, kita ingin ikut lebih awal dengan mengkombinasikan antara interior dan furnitur. Dengan bisa masuk lebih awal, kita bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia lebih besar juga," kata Ketua Asosiasi Mebel Indonesia Mugianto Sukadi Isman.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/05/191551221/pembangunan-infrastruktur-dan-pariwisata-dorong-industri-interior