Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Arsitek Indonesia di Luar Negeri Menanti Legalitas Pemerintah

Kompas.com - 11/07/2017, 07:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Ratusan arsitek Indonesia di luar negeri menanti perlindungan dari pemerintah. Bukan karena ketidakmampuan dalam bekerja, melainkan belum adanya pengakuan secara sah dari negara atas profesi mereka.

Belum adanya pengakuan tersebut lantaran belum adanya UU tentang Arsitek hingga kini. Sekali pun sudah ada wadah Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang menaunginya, namun belum ada badan resmi yang bertindak untuk menyertifikasi mereka.

"Ini menyangkut kedaulatan arsitek Indonesia, ke dalam dan ke luar. Juga menyangkut kekuatan arsitek Indonesia ke dalam dan ke luar," kata Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara usai rapat kerja antara Komisi V DPR dengan Kementerian PUPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7/2017).

Dalam rapat kerja tersebut, sepuluh fraksi sepakat melanjutkan pembahasan RUU Arsitek ke tingkat dua pada rapat paripurna, Selasa (11/7/2017). Dengan demikian, harapan para arsitek untuk memiliki UU sendiri segera terwujud.

Menurut Djuhara, selama ini kemampuan arsitek Indonesia di luar negeri cukup diakui. Namun demikian, tak jarang negara tempat mereka bekerja mempertanyakan legalitas mereka.

"Sekitar 400 arsitek Indonesia di luar negeri yang membutuhkan UU ini, agar bisa bersaing di sana," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi upaya pemerintah dan DPR dalam membahas RUU ini. Dengan adanya UU ini nantinya, para arsitek dapat bernafas lega.

"Sekarang, begitu ada UU ini, kita bisa mengatakan bahwa mereka dijamin oleh negara, dan negara memback up kita dengan UU yang sagat kuat ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com