Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Jakarta Jadi Kota 'Uber' atau 'Go-Jek'"

Kompas.com - 12/06/2017, 13:26 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

 

JAKARTA, KompasProperti - Puluhan bus Transjakarta berhenti dan diparkir di sepanjang Jalan KH Hasyim Ashari, sebelum Halte Harmoni, Jakarta Barat, Senin (12/6/2017) siang.

Diparkirnya bus Transjakarta ini merupakan bagian dari aksi mogok kerja para petugas Transjakarta. Arus lalu lintas pun tersendat. Selain itu, penumpang diturunkan di tengah jalan.

"Mohon maaf, Bapak, Ibu, layanannya stop sampai di sini saja ya. Ada demo," kata seorang petugas transjakarta di dalam bus koridor 3 Kalideres-Pasar Baru.

Penumpang yang kebanyakan orangtua dan anak muda itu kecewa atas aksi ini. Namun, mereka hanya bisa protes dan sesekali marah sembari turun dari bus.

"Bagaimana sih, kalau mau demo, harusnya pemberitahuan dulu dari kemarin. Kayak begini kan nyusahin orang," kata seorang ibu dengan nada tinggi.

Baca: Petugas Transjakarta Demo, Penumpang Disuruh Turun di Tengah Jalan

Terkait aksi mogok ini pengamat tata ruang Universitas Indonesia Andy Simarmata menegaskan, hal ini merupakan buruknya pengelolaan urban mobility setingkat metropolitan Jakarta.

Seharusnya, kata Andy, petugas Transjakarta dan perusahaan yang menaunginya mengedepankan layanan publik.

Publik tidak harus tahu bagaimana masalah internal Transjakarta, yang penting layanan harus baik.

Selain itu, paling penting buat publik adalah, ketika salah satu moda transportasi publik bermasalah, telah disediakan alternatifnya. 

Mengelola urban mobility setingkat metropolitan harus sinkron antara mass dengan individual transport, atau antara formal dan para transit.

"Jangan sampai Jakarta jadi kota 'uber' atau 'gojek' ke depannya, karena pengelolaannya seperti ini. Akhirnya publik memilih transportasi online," tutur Andy kepada KompasProperti, Senin (12/6/2017). 

Lagi pula seharusnya, sebelum demo mogok, ada pemberitahuan lebih dulu minimal 1 atau 2 hari.

Country Director Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto mengatakan hal senada. 

Menurut dia, di kota-kota negara maju seperti London, Paris, dan Barcelona, operator atau karyawan mogok itu diinformasikan jauh-jauh hari.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lucky Hakim Belum Dijatuhi Sanksi oleh Kemendagri Usai Liburan ke Jepang Tanpa Izin
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau