JAKARTA, KompasProperti - Penyebab munculnya titik rawan kemacetan di pintu keluar (exit) Tol Brebes Timur (Brexit) tahun lalu salah di antaranya adalah perlintasan sebidang kereta api.
Untuk mengatasinya, sejak 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 4 jalan layang atau flyover di Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek di Kabupaten Brebes dan Tegal.
"Empat flyover Brebes-Tegal fungsional H-10 Lebaran," tulis pembuka video di Instagram Kementerian PUPR @kemenpupr.
Setiap harinya, terutama pada musim mudik lebaran terdapat 97 kereta api yang melewati perlintasan.
Jika tiap kereta membutuhkan waktu melintas 5 menit maka diperkirakan 9 jam per hari arus lalu lintas menjadi terhambat pada titik ini.
Dengan adanya keempat flyover ini diharapkan dapat memperlancar arus mudik Lebaran 2017.
Masing-masing perkembangannya yaitu di Dermoleng sudah mencapai 84,86 persen, Klonengan 94,23 persen, Kesambi 78,68 persen, dan Kretek 76,84 persen. Ini merupakan hasil pemantauan per 31 mei 2017.
Jalan Layang Dermoleng-Ketanggungan memiliki panjang 650 meter yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Pembangunan jalan ini menelan biaya Rp 62 miliar.
Sementara itu, untuk Jalan Layang Klonengan-Prupuk sepanjang 1.011 meter, bernilai kontrak Rp 112 miliar. Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Hutama Karya (persero) Tbk.
Kemudian, Jalan Layang Kesambi dengan panjang 470 meter dibangun oleh PT Brantas Abipraya. Nilai kontraknya mencapai Rp 58 miliar.
Terakhir, Jalan Layang Kretek dengan panjang 700 meter dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.