AMBARAWA, KompasProperti - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembersihan eceng gondok di Danau Rawapening, Ambarawa, Jawa Tengah, satu hektar per hari.
Oleh sebab itu, Basuki akan menambah hingga empat titik pengambilan eceng gondok. Saat ini persebaran gulma eceng gondok di Rawapening mencapai 800 hektar.
Jika dibiarkan, danau alam di Pulau Jawa ini akan kehilangan fungsi ekologi, fungsi ekonomi, dan fungsi sosialnya.
"Sekarang hanya satu titik dengan 8 alat, ke depan progresnya satu hari satu hektar. Kita akan cari tempat-tempat yang sama seperti ini, mungkin empat lokasi. Akan saya lengkapi dengan alat yang sama dengan ini supaya lebih cepat," kata Basuki disela meninjau proses pembersihan enceng gondok Rawapening di dermaga Sumurup, desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (7/4/2017).
Basuki menjelaskan, Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memperkuat program ketahanan air melalui pembangunan 49 bendungan baru.
Baca: Bertemu Basuki, Bupati Semarang Curhat Soal Jembatan "Maut" Sunut
Yang terbesar Bendungan Jatigede dengan kapasitas 1 miliar meter kubik air. Sementara danau alam Rawapening ini kapasitasnya jauh lebih besar dari Jatigede, sehingga sudah selayaknya dipelihara dengan baik.
Seperti diketahui, sejak Januari 2017 eceng gondok Rawapening mulai dibersihkan dengan kapal "keruk" bantuan dari Kementerian PUPR.
Baca: Tiga Kapal Aquatic Bersihkan Eceng Gondok di Danau Rawapening
Ada tiga buah kapal aquatic yang ditempatkan di sekitar jembatan biru, Dermaga Sumurup, Desa Asinan, Bawen.
Tiga alat yang baru datang tersebut meliputi dua Kapal Aquatic Weed Harvester dan satu unit Kapal Dredger.
Ketiganya berfungsi menarik, mendorong dan mengeruk eceng gondok untuk dibawa ke daratan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.