Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Hunian Hotel di Surabaya Terus Melorot

Kompas.com - 15/07/2016, 11:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan ada kenaikan 8,1 persen jumlah turis yang datang ke Surabaya. Hingga April 2016 silam, tercatat 66.796 mendarat di Bandara Juanda.

Namun, lonjakan kunjungan wisatawan itu tak serta merta membuat okupansi hotel-hotel di kota ini ikut meningkat.

Sebaliknya, okupansi rata-rata atau average occupancy rate (AOR) hotel-hotel tersebut justru terus merosot.

Berdasarkan data dari STR Global, AOR hotel Surabaya anjlok 6 persen dibanding tahun 2015 dan hanya menyentuh angka 54,14 persen hingga Juni 2016 kemarin.

Tren menurun ini dimulai sejak tahun 2014 yang waktu itu okupansinya mencapai 60 persen. Setahun setelahnya, tingkat huniannya kembali menurun ke angka 57,31 persen.

Kendati begitu, keberadaan area-area industri di luar daerah Surabaya membantu kinerja hotel di beberapa wilayah.

Beberapa hotel memberikan akomodasi lebih bagi tamu atau pengunjung dari perusahaan atau yang berniat untuk bisnis dan tinggal lebih lama. Sementara itu, pasar dari sektor pemerintah juga terus berdatangan ke hotel-hotel di Surabaya.

Perkembangan Surabaya yang lumayan pesat menciptakan kepadatan di beberapa spot bisnis. Hal ini kemudian menjadi masalah baru bagi pasar perhotelan di Kota Pahlawan.

Para tamu hotel cenderung mencari lokasi singgah atau tinggal di tempat yang tak terlalu padat. Permasalahan ini tak hanya menjadi kekhawatiran pengelola hotel, tetapi juga Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Mereka kini diketahui tengah memulai usaha-usaha untuk mengembalikan gairah bisnis perhotelan di Surabaya.

Namun, belum stabilnya kondisi ekonomi Indonesia saat ini justru malah menghambat pertumbuhan okupansi hotel seperti disebutkan di atas tadi.

Beberapa hotel pun kemudian berbenah untuk terus bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan okupansi hotelnya.

Salah satunya adalah dengan cara memberikan tambahan fasilitas seperti alat transportasi berupa shuttle untuk membawa tamu ke wilayah-wilayah padat tempat bisnis.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya harus mencari cara lain untuk bisa meningkatkan pasar perhotelan di Surabaya. Pasalnya hotel-hotel di Surabaya tak bisa lagi hanya bergantung pada aktivitas bisnis.

Mereka membutuhkan stimulan berupa aktivitas-aktivitas baru yang bisa menjangkau pasar lebih besar untuk meningkatkan kinerja dan okupansi hotel mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com