JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya perkantoran, kinerja sektor apartemen pun menunjukkan kelesuan selama kuartal I-2016. Baca: Gedung Kosong Perkantoran di Jakarta 121 Kali Lapangan Sepakbola
Menurut data Colliers International Indonesia, pengembang lebih fokus pada penjualan proyek-proyek yang sudah jadi namun belum terserap. Di antaranya adalah sejumlah 6.013 unit yang masuk pasar pada tiga bulan pertama tahun ini.
Wajar jika awal tahun ini hanya tiga proyek baru yang diperkenalkan kepada publik yakni The Residences at St Regis Jakarta di Jl HR Rasuna Said sebanyak 164 unit, Arandra Residence (tahap I) sebanyak 368 unit di Cempaka Putih, dan Fatmawati City Center (Tower Victoria) sebanyak 622 unit.
"Sedikitnya proyek yang diluncurkan awal tahun disebabkan permintaan yang didominasi oleh investor, terus melemah," tulis Colliers.
Secara triwulanan, permintaan hanya tumbuh tipis 0,8 persen. Sementara secara tahunan sekitar 0,7 persen lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun 2015 lalu.
Hal ini, tentu saja berdampak pada tertekannya harga jual (average price) yang juga tumbuh tipis 1,1 persen secara triwulanan. Sedangkan secara tahunan meningkat 8,4 persen.
Harga jual rerata apartemen di CBD Jakarta saat ini mencapai Rp 47,8 juta per meter persegi, di Jakarta Selatan Rp 36 juta per meter persegi, dan di luar area premium Rp 23,1 juta per meter persegi.
Adapun pasokan apartemen baru hingga akhir tahun ini diprediksi menembus angka 26.583 unit. Sementara dalam dua tahun ke depan, Jakarta mengantisipasi pertambahan pasokan apartemen sebanyak 75.083 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.