SEMARANG, KOMPAS.com – Masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah, untuk saat ini dinilai belum siap menyerap produk-produk properti modern seperti rumah vertikal atau apartemen dan pusat belanja.
Oleh karena itu, beberapa pengembang belum berencana melakukan ekspansi bisnis propertinya di kota ini. Satu di antaranya adalah PT Darmo Permai yang menjalin kerjasama dengan PT Waskita Karya dan membentuk KSO Waskita Darmo Permai.
Keduanya membangun "88Avenue" di Surabaya, dan sedang memasarkan apartemen ini di kota Semarang.
“Sementara ini belum ada rencana bangun properti di Semarang. Mungkin tiga hingga empat tahun ke depan baru ekspansi saat pasar Semarang bergeliat,” kata Managing Director KSO Waskita Darmo Permai, Kevin Sanjoto, di Semarang, Rabu (30/3/2016).
Kevin menambahkan, masyarakat yang meminati apartemen masih sedikit. Masih kalah jauh bila dibandingkan pasar di kota-kota lain macam Bandung, atau Balikpapan.
Waskita Darmo sendiri saat ini sedang membangun dua menara apartemen di Kota Surabaya. Di kota ini, tingkat kepemilikan apartemen terhitung tinggi hingga mencapai 50 persen.
“Kami ingin warga Semarang bisa memiliki seluruh 88 unit. Warga Semarang punya 1 unit saja di Surabaya. Kalah dengan Indonesia Timur dan para ekspatriat,” kata dia.
Dua menara apartemen yang sedang dibangun itu ditargetkan selesai pada Agustus 2018 mendatang dengan nilai proyek seluruhnya atau gross development project sekitar Rp 4,5 triliun.
Business Development Advisor Lilly Tjahnadi menambahkan, belum siapnya Semarang karena kota ini masih belum bisa mandiri. Ekonomi Semarang masih ikut kota-kota besar lainnya.
“Beda dengan Surabaya, banyak ekspatriat masuk, banyak kantor cabang di sana. Ada perubahan gaya hidup. Semarang masih belum,” tuntas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.