Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dayak, "Ujung Tombak" Indonesia di Perbatasan

Kompas.com - 25/03/2016, 23:59 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang sesuai karakteristik wilayah dan potensi lokal dinilai bisa mendorong kawasan berdaya saing dengan negara tetangga.

Salah satu PLBN yang masuk prioritas negara dengan target penyelesaian pembangunan tahun ini adalah PLBN Nanga Badau. PLBN ini berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Konsep Bangunan PLBN Nanga Badau mengambil konsep bangunan khas Kalimantan yaitu Rumah Panjang.

Rumah Panjang merupakan rumah adat yang biasa digunakan oleh suku Dayak. Rumah ini biasa digunakan oleh beberapa keluarga sekaligus.

Selain digunakan untuk tinggal dan menghindari serangan binatang buas rumah, Rumah Panjang juga sering digunakan untuk bermusyawarah dan upacara adat.

Rumah Panjang dianggap cocok menjadi konsep dasar filosofi arsitektur PLBN karena kontekstual dengan perletakan PLBN Nanga Badau.

Bangunan tersebut juga dinilai dapat mewadahi aktivitas PLBN yang mementingkan sirkulasi pergerakan orang, barang dan kendaraan dalam kawasan tersebut sehingga tidak terkesan tebal.

PLBN ini memiliki luas lahan 8,8 hektar dan luas bangunan 7.612 meter persegi. Zona intinya terdiri dari bangunan utama, klinik, gudang sita, bangunan jembatan timbang, bangunan X-ray mobil pengangkut barang, bangunan pelayanan terpadu kedatangan mobil kargo, cek poin, bangunan utilitas, dan koridor pealan kaki.

Sementara zona sub inti memiliki luas 1.193 meter persegi. Zona ini terdiri dari Wisma Indonesia, mess karyawan, dan gedung serba guna.

Adapun zona pendukung memiliki luas 1.300 meter persegi. Zona ini diisi oleh restoran, pusat ATM, masjid, gereja, dan bangunan pos polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com