Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Holcim Indonesia Anjlok

Kompas.com - 16/03/2016, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Holcim Indonesia Tbk mencatat penurunan pendapatan 2,6 persen menjadi Rp 9,2 triliun pada tahun 2015. Sebelumnya perseroan mampu membukukan pendapatan Rp 9,4 triliun.

Tak hanya pendapatan, di segmen laba juga anjlok menjadi Rp 175 miliar dari sebelumnya Rp 660 miliar. Demikian halnya dengan marjin laba kotor dari 29,3 persen menjadi 23,2 persen.

Tekanan harga dan tingginya faktor biaya dianggap sebagai pemicu penurunan kinerja marjin laba kotor yang berdampak pada penurunan pendapatan. 

Penurunan dua segmen ini merupakan cerminan lesunya penjualan ditambah lonjakan biaya-biaya dari penyelesaian proyek pabrik baru di Tuban, peningkatan tarif dasar listrik, dan biaya restrukturisasi sebelum dilakukannya integrasi dengan PT Lafarge Cement Indonesia.

Perusahaan tercatat telah menyelesaikan restrukturisasi dan integrasi dengan PT Lafarge Cement Indonesia, di tengah situasi pertumbuhan ekonomi yang melambat dan tertundanya realisasi belanja negara.

Gary Schutz yang telah ditunjuk menjadi Country CEO dari perusahaan gabungan tersebut, telah mendapatkan persetujuan pada akhir tahun 2015 untuk tetap mempertahankan PT Holcim Indonesia Tbk sebagai entitas korporat dan dengan demikian menjadi bagian dari Lafarge Holcim Group di dunia.

Walaupun tahun 2015 diwarnai dengan tekanan harga dan penurunan pendapatan, Holcim Indonesia tetap mampu mempertahankan pangsa pasar.

Pertumbuhan volume tercatat meningkat 10 persen pada semester kedua hingga akhir tahun lalu sebesar 8,64 juta ton.

"Selain itu, kamu juga sukses melakukan restrukturisasi untuk operasional yang lebih efisien dan produktif, serta menyelesaikan proses integrasi dengan Lafarge Indonesia," papar Gary dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (16/3/2016).


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com