Transaksi Hotel Dunia Tembus 85 Miliar Dollar AS

KOMPAS.com - Tahun 2015 kemarin merupakan tahun kedua terciptanya rekor transaksi hotel secara global yang menyentuh angka 85 miliar dollar Amerika Serikat (AS), meningkat 50 persen dari tahun 2014.

Oleh karena tahun 2015 melebihi semua ekspektasi dalam hal jumlah modal yang mengalir ke sektor hotel, volume transaksi hotel pada 2016 diharapkan bisa mencapai 70 miliar dollar AS.

Momentum positif akan mengiringi transisi tersebut ke tahap siklus yang ekspansif dengan investor dipastikan akan mengambil pendekatan lebih hati-hati.

Wilayah Amerika diperkirakan akan mendapatkan total transaksi hotel sebesar 37 miliar dollar AS pada tahun ini. Selama beberapa tahun sebelumnya, AS merupakan satu-satunya negara yang paling likuid dalam hal volum transaksi.

Tahun lalu, pasar AS memecahkan rekor dalam siklus transaksi hotel global yang didorong sebagian besar oleh pembelian Blackstone untuk Strategic Hotel & Resorts senilai 6 miliar dollar AS. Segala kegiatan transaksi hotel di Benua Amerika diprediksi akan melunak hingga 20 persen pada tahun ini.

Sementara itu, untuk pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika diproyeksikan memiliki nilai transaksi hotel sebesar 25 miliar dollar AS pada 2016. Jumlah itu turun 15 persen dibandingkan tahun 2015.

Aktivitas penjualan di wilayah-wilayah itu akan didorong oleh transaksi aset tunggal dengan peningkatan di pasar sekunder. JLL sendiri memprediksi bakal ada peningkatan transaksi aset tunggal sebesar 35 persen.

Sedangkan untuk wilayah Asia Pasifik, JLL memperkirakan akan ada penurunan angka transaksi perhotelan sebesar 5 sampai 10 persen ketimbang tahun 2015 menjadi 8,5 miliar dollar AS pada tahun ini.

Jepang menjadi salah satu negara di wilayah Asia Pasifik yang menjadi penyumbang terbesar transaksi hotel dengan didukung oleh investor lokal maupun bunga dari dana ekuitas swasta AS. Perkiraan tersebut membuat transaksi di Jepang bertahan pada level tertinggi.

Selain itu, tren investor China yang mengevaluasi pembelikan lokasi sekunder di Jepang juga ikut memengaruhi posisi Jepang. Sementara itu Daratan China yang telah memiliki penawaran hotel senilai lebih dari 1 miliar dollar AS tiap tahunnya kemungkinan besar akan melanjutkan tren tersebut atau bahkan meningkat pada tahun ini.

Negara lainnya di Asia Pasifik, yakni Australia juga akan tetap aktif meskipun jumlah aset tunggal perdana setelah diperdagangkan di pasar akan lebih kecil dari negara lainnya.