Menurut laporan STR Global yang diterima Kompas.com pada Kamis (25/2/2016), Jakarta mengalami penurunan pada tiga metriks kinerja utama; tingkat hunian, tarif harian rerata atau average daily rate (ADR), dan pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR).
Pada metriks tingkat hunian, turun sebesar 6,2 persen menjadi 49,5 persen dari Desember 2015. Sementara pada metriks ADR menjadi Rp 1,115 juta atau melorot 2,1 persen.
STR Global menganalisa, serangan teroris pada 14 Januari di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, ternyata tidak berdampak terhadap permintaan.
"Permintaan tetap stabil karena langkah-langkah pengematan pemerintah yang dimulai pada tahun 2014 lalu," tulis STR Global.
Sebaliknya, meningkatnya pasokan sebanyak 6,5 persen menjadi penyebab utama di balik tingkat hunian yang menyentuh level terendah sejak tahun 2006.