Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Melorot Nomor 6 di Asia Pasifik, Jakarta Tetap Prospektif

Kompas.com - 28/02/2016, 23:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua lembaga berpengaruh di dunia, Urban Land Institute (ULI) dan PriceWaterhouse Cooper dalam survey Emerging Trends in Real Estate Asia Pacific tahun 2016 menempatkan Jakarta di posisi ke-enam dari total 22 kota yang prospektif untuk investasi (City Investment Prospects) maupun pengembangan properti (City Development Prospects).

Kendati posisi ini merosot empat tingkat dari tahun lalu yang berada di peringkat dua terbaik se-Asia Pasifik, Jakarta jauh lebih unggul ketimbang 16 kota lainnya.

Ibu kota Indonesia ini masih berada di depan Seoul, Beijing, Hongkong, Singapura, New Delhi, Kuala Lumpur, Taipei, Auckland, Shanghai, dan Manila.

"Peringkat Jakarta bukan tidak mungkin akan kembali di urutan teratas seperti pencapaian posisi 1 dan 3 pada tahun 2013 dan 2014. Saat itu, sektor properti tengah berada di puncak (booming)," tutur Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, kepada Kompas.com, di kantor marketing BRANZ Simatupang, Jakarta, Minggu (28/2/2016).

Mengutip survey ULI dan PwC, Ferry menambahkan, Jakarta tetap menjadi fokus bagi banyak kelompok investor properti Asia Tenggara, khususnya bagi lembaga dan pengembang besar yang terintegrasi dan terafiliasi dengan Singapura, Hongkong, Jepang, dan bahkan China. 

Lebih baik

Karena itu, sektor properti tahun ini diprediksi bakal lebih baik ketimbang tahun 2015 dan 2014. Beberapa indikator yang mendukungnya menunjukkan perbaikan. 

Sebut saja pertumbuhan ekonomi yang sangat erat korelasinya dengan sektor properti, diyakini bakal berada pada level di atas lima hingga enam persen.

Demikian halnya dengan tingkat inflasi yang bisa dijaga pada kisaran 4 persen hingga lima persen, serta tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang terus menurun menjadi tujuh persen, serta nilai tukar Rupiah yang stabil pada posisi Rp 13.700 per 1 dollar AS.

Ferry memaparkan, indikator-indikator tersebut cukup membuat sektor properti bangkit kembali. Terlebih, para ekonom memperkirakan BI akan kembali menurunkan suku bunga acuan menjadi hanya 6,5 persen saja pada kuartal kedua 2016.  

"Suku bunga rendah hanya satu digit memang sangat diharapkan para pelaku usaha properti. Sementara stabilitas Rupiah dan inflasi sangat signifikan pengaruhnya terhadap kelangsungan pembangunan proyek properti," papar Ferry.

Ketika itu semua terjadi, kata Ferry, permintaan properti akan meningkat dan kembali rebound untuk menuju tinggal landas. Saat itulah momentum yang tepat untuk membeli, investasi, dan membangun properti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau