Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, REI Gelar "Property Summit" April 2016

Kompas.com - 16/02/2016, 16:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kian dilirik oleh investor asing dan dianggap penting oleh dunia internasional, seiring percepatan pembangunan infrastruktur yang digenjot Pemerintah Kabinet Kerja pimpinan Joko Widodo (Jokowi). 

Percepatan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi tersebut diyakini menjadi trigger atau pemantik arus modal, tenaga kerja, dan keterampilan asing masuk ke Indonesia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, organisasi pengembang Real Estat Indonesia (REI) berencana menggelar "Property Summit" pada April tahun 2016.

Hal ini terungkap saat Sekretaris Jenderal DPP REI Hari Raharta Sudrajat berkunjung dan bertemu dengan CEO Kompas Gramedia Group Liliek Oetama di Palmerah, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Hari menjelaskan, "Property Summit" yang dikemas dalam konsep business to business menawarkan sejumlah peluang investasi di sektor properti di seluruh wilayah Indonesia. 

"Pergelaran kali ini juga akan diikuti oleh sejumlah peserta. Tidak hanya para pengembang, melainkan industri ikutan. Waktu tepatnya sedang didiskusikan," tutur Hari.

Sebagaimana diketahui, lanjut dia, sektor properti melibatkan setidaknya 174 industri. Di antaranya industri home appliance (perlengkapan rumah tangga), material bangunan, jasa broker, arsitek, dan lain-lain.

"Property Summit", kata Hari, juga merupakan ajang yang tepat diikuti oleh seluruh industri untuk meningkatkan kapasitas dan juga keahliannya. Hal ini terkait sudah dimulainya pasar tunggal Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Ini bagus untuk para pengembang anggota REI yang sebagian besar atau 75 persen merupakan kelas menengah bawah," tambah Hari.

Sementara itu, Liliek mengharapkan DPP REI dapat lebih berperan strategis dan menjalankan fungsinya sebagai mitra pemerintah mewujudkan program-program untuk masyarakat seperti Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah.

"Kendala utama implementasi program ini adalah tanah. Tingginya harga tanah masih menjadi masalah. Ini bagaimana REI kemudian bisa berperan dalam mengatasi masalah tersebut," kata Liliek.  


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau