"Dulu, orang kampung punya WC lebar, luasnya hektaran. Di mana-mana (kotoran) berceceran. Hadirnya fasilitas sanitasi modern akan membuat Kedung Dalem jadi lebih baik," ujar pria yang akrab disapa Joni, saat penyerahan fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK), di Kebon Dalem, Kamis (26/11/2015).
Dia berharap, warga yang hampir 100 persen BAB di tempat sembarang, bisa mengubah pola hidup dengan menggunakan fasilitas yang baru. Dengan begitu, kehidupan dan lingkungan desa menjadi lebih bersih.
Pembangunan rumah beserta fasilitas di Kedung Dalem, kata Joni, sudah lama dinantikan. Pasalnya, pembangunan ini menjadi tolok ukur kemajuan desa.
"Memang impian (warga) Kebon Dalem dibangun seperti ini. Selama saya menjabat, baru Habitat for Humanity yang membangun," sebut Joni.
Setelah fasilitas ini terbangun, kata dia, sanitasi dan kebutuhan BAB tidak lagi menjadi hal yang menjijikan, karena MCK dipoles dengan manis.
Polesan ini berupa gambar mural dan warna-warni cat yang dilakukan secara gotong royong oleh para warga, terutama anak-anak.
Sementara untuk pembangunan kembali rumah yang tidak layak menjadi layak, menurut Joni, juga memberi manfaat yang besar bagi warganya.
"Biasanya kalau tidur alasnya hanya tikar dan di bawahnya tanah. Sekarang sudah ada lantainya, sudah keramik. Dinding rumah juga tidak reyot lagi," jelas Joni.